*Kisah Sebuah Pohon Kecil*
Saya menyebut ini sebagai dahan dan pohon. Dimana semula kita berasal dari biji yang sama. Ditanam di tanah yang sama. Terkubur dalam satu inti yang sama. Disiram dan diberi pupuk dengan porsi dan komposisi yang sama. Tumbuh menjadi benih yang kecil mungil. Berkembang dan berkembang menjadi tanaman. Saat itu masih disebut sebagai tanaman. Saat ia sudah mulai tampak, tapi belum kuat untuk menopang banyak daun. Belum bisa merindangkan lingkungan sekitar.
Kemudian kita berkembang dan berkembang. Hingga pada proses yang kesekian, batang tegak itu mulai terlihat bergelombang. Apakah itu bentuk kecacatan? Tidak. Ternyata itu calon ranting, yang nantinya akan menjadi dahan.
Kemudian kita tumbuh, dan tumbuh. Tanaman semakin tinggi. Ah, mungkin sudah bisa disebut pohon kecil. Ranting-ranting halus tadi semakin panjang dan kuat.
Lalu ranting-ranting halus kembali bermunculan, yang kali ini justru tumbuh di ranting yang sudah besar. Dari ranting ini, hiduplah daun-daun hijau menyejukkan mata.
Mungkin seperti itulah gambaran proses metamorfosa saya selama berada di Salam Bogor. Saya banyak ditempa dalam beragam situasi yang belum pernah saya alami sebelumnya. Menjadi tim kreatif dan tim satset dari acara ke acara misalnya. Memang luar biasa menyita waktu, tapi alhamdulillah saya sangat _enjoy_ menjalankannya, karena setelah saya renungkan, mengurus sebuah kegiatan adalah bagian dari _passion_ saya.
Saya pun tidak pernah menyangka bisa secepat ini mendapat kepercayaan menjadi mentor. Ini tahun ketiga saya berkarya. Masih baru untuk tingkat usia yang juga masih belum matang. Terima kasih sudah mempercayai saya. Kepercayaan yang ada insyaallah selalu saya jaga.
Pun dengan masalah fisik. Sejak SMP mata pelajaran olahraga adalah salah satu mata pelajaran yang paling menjengkelkan untuk saya. Jangankan untuk berolahraga, main lari-larian pun dari kecil sangat jarang. Tapi semenjak masuk SM. Saya seperti terpecut untuk mulai melatih diri saya, melampaui batasan saya pada setiap kesempatan. Mengambil kesempatan-kesempatan belajar dan memaksimalkannya.
Akhir kata, saya mewakili semua mentor meminta maaf atas segala kekurangan kami selama menjadi mentor. Kami pun sejatinya sedang belajar banyak. Mencoba menaikan kapasitas diri kami dalam banyak hal: koordinasi, mentalitas, keterampilan fisik, _problem solving_, dan masih banyak lagi.
Saya belajar banyak dari teman-teman semua. Terima kasih telah memberi warna tersendiri pada setiap _scene_ yang sudah dan mungkin akan saya jalani kedepannya.
Kini saatnya kita semua mengonsistenkan apa yang sudah kita pelajari. Semoga Allah meng- _istiqomah_ -kan kita semua pada jalan kebaikan. Aamiin.
Jangan sungkan mengingatkan saya saat saya melenceng. Saya senang memiliki teman yang bisa mengingatkan saya saat saya melenceng. 😊
Salam hangat,
*Ari Ramdhani*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar