Ustad Hepi Andi Bustoni
Parenting School: "Melatih Kemandirian Ala Nabi"
Pendidikan pertama dan utama adalah keluarga, adapun sekolah hanyalah tambahan untuk anak-anak.
Ibu adalah guru yang paling tepat untuk seorang anak dan Ayah berperan sebagai kepala sekolahnya.
Imam Syafi'i kecil, sebelum masuk madrasah, sudah menghafal banyak kitab, menggambarkan bahwa si-anak (pada zaman itu) sudah pintar sebelum masuk sekolah, berbeda dengan peristiwa yang terjadi saat ini. Semua karena orang tua. Orang tua yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak.
5 prioritas pendidikan yang wajib diberikan orang tua kepada anaknya:
1. Leadership
Sikap, attitude, etika dan karakter yang baik harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Ini yang menjadi pondasi sebuah pendidikan pada anak. Rasulullah Saw selalu mengutamakan perilaku/sikap khususnya pada anak-anak sebelum menyampaikan sesuatu.
2. Entrepreneurship
Rasulullah Saw merupakan sosok yang kaya raya serta mahir berwirausaha, pengalamannya dalam bidang bisnis (usia 12-40 tahun) lebih lama waktunya dari masa Nabi & Rasul (usia 40-63 tahun).
Perjalanan dagang yang dilakukan Rasulullah Saw, jika diukur dalam jarak di Indonesia yaitu seperti Bogor-Lhoksumawe Aceh ketika melakukan perdagangan. Kepiawaian dan pengalamannya dilakukan sejak usia dini. Harapannya anak-anak kita juga mampu berwirausaha layaknya Rasullullah Saw.
3. Kemampuan berkomunikasi
Pentingnya ilmu komunikasi pada anak-anak adalah untuk mempermudah cara aktualisasi diri serta bersosialisasi dengan orang lain. Disertai dengan adab yang santun seperti Rasulullah Saw ketika berucap/berkata-kata (tidak berteriak, menatap lawan bicara, tidak berlebihan).
4. Bergaul/banyak muamalah
Rasulullah Saw merupakan sosok yang gaul, meskipun seorang Rasul, tidak semata-mata hanya beribadah dan diam di dalam rumah, tapi lebih banyak bersosialisasi dengan masyarakat.
"Bermain bola itu diluar, menendang itu dengan kaki, bukan dengan jempol"
Gadget (tv, hp, laptop) membuat otak anak menjadi pasif, tidak ada pembelajaran mental di dapat. Berbeda dengan anak yang bermain di luar rumah, emosi lebih berkembang dengan bertemu banyak orang. Maka dari itu, perbanyak mengajak anak bermain di luar rumah.
5. Militer/persiapan fisik
Didalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Muslim yang kuat lebih diprioritaskan daripada Muslim yang lemah. Persiapan fisik bisa dilakukan dengan banyak olahraga, seperti memanah, berkuda, berenang serta berkegiatan di alam, seperti yang di contohkan Rasulullah Saw.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar