Jumat, 16 Mei 2014

1 porsi atau setengah porsi?



1 Porsi atau setengah porsi?
Sadar atau tidak? Disetiap restoran atau rumah makan yang menyediakan makanan dan minuman siap saji, seperti bakso, aneka mie, nasi goreng, dan bahkan aneka minuman seperti sop buah, jus, es campur dan yang lainnya, hampir semua memiliki 2 pilihan porsi untuk dihidangkan kepada konsumen. Ada 1 porsi penuh dan ada juga 'setengah porsi' dalam setiap menu yang tertera.
Pernahkah kita telusur dan perhatikan? Bahwa terdapat keanehan dalam hitungan harga yang ditawarkan. Yuk, kita intip…
Misalnya saja harga 1 porsi bakso yaitu 10.000 rupiah, akan tetapi harga setengah porsinya mencapai 8.000 rupiah. Sungguh bukan merupakan hitungan 'setengah' dalam matematika 'bukan? Bagaimana bisa ini terjadi? Mengapa hitungannya tidak sesederhana yang kita bayangkan?
Beberapa alasan yang dapat saya simpulkan dari beberapa survei (jawaban teman-teman), diantaranya sebagai berikut:
1.      Berapapun jumlah yang disajikan kepada konsumen, pasti melewati suatu proses yang sama modalnya. Waktu produksi, bahan yang digunakan dan pelayanan yang diberikan antara 1 porsi dan setengah porsi tidak jauh berbeda, sehingga untuk membayar itu semua, dibutuhkan harga yang lebih dari 'setengah harga' yang kita bayangkan.
Ingat! Ini bukan masalah setengah harga, tetapi setengah porsi. Perhatikan juga karyawan, alat-alat yang digunakan (piring, sendok, dan lain sebagainya) yang ikut 'kotor' untuk mempersiapkan hidangan 1 dan setengah porsi.
2.      Termasuk dalam 'strategi bisnis/dagang' yang dilakukan oleh penjual agar konsumen lebih memilih hidangan 1 porsi yang harganya lebih mahal sedikit. Pilihan yang membuat konsumen lebih berfikir kembali untuk apa membeli makanan/minuman tersebut. Ukuran setengah porsi tidak hanya menghabiskan uang tapi juga 'kurang' mengenyangkan konsumen (tidak semua orang merasa kenyang/puas dengan setengah porsi).
Kalau kita mau membeli makanan/minuman siap saji, tentukan terlebih dahulu seberapa butuhnya kita terhadap barang yang hendak kita beli, mubadzir 'kan kalau sisa dari makanan/minuman kita dibuang. Selain itu, lebihkan juga untuk orang lain (jika dirasa porsinya terlalu banyak), mungkin akan lebih bermanfaat ketimbang harus membuangnya, betul apa betul? Hehee

Semoga bermanfaat
Muhammad Dhinar Zulfiqar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar