1
Porsi atau setengah porsi?
Sadar atau tidak? Disetiap
restoran atau rumah makan yang menyediakan makanan dan minuman siap saji,
seperti bakso, aneka mie, nasi goreng, dan bahkan aneka minuman seperti sop
buah, jus, es campur dan yang lainnya, hampir semua memiliki 2 pilihan porsi untuk
dihidangkan kepada konsumen. Ada 1 porsi penuh dan ada juga 'setengah porsi'
dalam setiap menu yang tertera.
Pernahkah kita telusur dan
perhatikan? Bahwa terdapat keanehan dalam hitungan harga yang ditawarkan. Yuk,
kita intip…
Misalnya saja harga 1 porsi
bakso yaitu 10.000 rupiah, akan tetapi harga setengah porsinya mencapai 8.000
rupiah. Sungguh bukan merupakan hitungan 'setengah' dalam matematika 'bukan?
Bagaimana bisa ini terjadi? Mengapa hitungannya tidak sesederhana yang kita
bayangkan?
Beberapa alasan yang dapat saya
simpulkan dari beberapa survei (jawaban teman-teman), diantaranya sebagai
berikut:
1. Berapapun
jumlah yang disajikan kepada konsumen, pasti melewati suatu proses yang sama
modalnya. Waktu produksi, bahan yang digunakan dan pelayanan yang diberikan
antara 1 porsi dan setengah porsi tidak jauh berbeda, sehingga untuk membayar
itu semua, dibutuhkan harga yang lebih dari 'setengah harga' yang kita
bayangkan.
Ingat! Ini bukan masalah
setengah harga, tetapi setengah porsi. Perhatikan juga karyawan, alat-alat yang
digunakan (piring, sendok, dan lain sebagainya) yang ikut 'kotor' untuk
mempersiapkan hidangan 1 dan setengah porsi.
2. Termasuk
dalam 'strategi bisnis/dagang' yang dilakukan oleh penjual agar konsumen lebih
memilih hidangan 1 porsi yang harganya lebih mahal sedikit. Pilihan yang
membuat konsumen lebih berfikir kembali untuk apa membeli makanan/minuman
tersebut. Ukuran setengah porsi tidak hanya menghabiskan uang tapi juga
'kurang' mengenyangkan konsumen (tidak semua orang merasa kenyang/puas dengan
setengah porsi).
Kalau kita mau membeli
makanan/minuman siap saji, tentukan terlebih dahulu seberapa butuhnya kita
terhadap barang yang hendak kita beli, mubadzir 'kan kalau sisa dari
makanan/minuman kita dibuang. Selain itu, lebihkan juga untuk orang lain (jika
dirasa porsinya terlalu banyak), mungkin akan lebih bermanfaat ketimbang harus
membuangnya, betul apa betul? Hehee
Semoga bermanfaat
Muhammad Dhinar Zulfiqar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar