Senin, 19 Mei 2014

tingal kenangan odoj 480, mereka yang keluar dari group



“Tinggal kenangan”
Inpirated by: kakang Hakim, odojer 480’

Waktu terus berputar detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, hingga tahun demi tahun. Keadaan ini terus berada diantara kita, sampai tak terasa kita telah sampai dibulan Rajab yang merupakan bulan perintis menjelang Ramadhan nan suci yaitu bulan yang telah dimuliakan oleh Allah swt.
Ada ukhuwah terjalin antara kita sejak 5 bulan yang lalu. Satu komitmen yang mempersatukan kita dan tujuan yang sama yaitu tilawah 1 juz sehari (one day one juz, odoj). Awalnya memang begitu bersemangat, hingga tidak pernah terdengar dan terlihat kata ‘lelang’ diantara kita.
Namun kini, semangat tersebut telah mengendur bak karet dengan pegas yang tidak kencang. Berbagai alasan bermunculan dari setiap individu, entahlah faktor apa yang menyebabkan hal demikian. Syar’I atau tidak, membuat kami semakin kewalahan dan mulai bersikap tegas kepada anggota lain untuk tetap komitmen pada kesepakatan pertama gabung odoj, terutama group ikhwan 480.
Sebuah aturan yang telah sepakati bersama tersebut akhirnya membuat lubang diantara kami, dimana sebagian anggota beranggapan bahwa ‘tilawah untuk laporan’ dan berujung pada akhir jejak diriwayat WA odoj 480. Resign sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan hal ini.
Satu per satu bagian dari kami mulai lengser dan memulai kehidupan barunya diluar sana, mungkin lebih baik atau mungkin lebih buruk keadaan tilawahnya, saya kurang tahu. Hingga akhirnya regenerasi dan perekrutan anggota mulai dilakukan demi terwujudnya keluarga yang genap 30 orang dalam 1 group.
Berat memang rasanya melepas yang sudah erat, akan tetapi kondisi berkata lain. Adakalanya kita harus tetap melangkah kedepan dengan atau tanpa mereka samasekali. Harapan tinggal lamunan, masa itu membuat kami belajar lebih banyak akan menejemen waktu dan solidaritas kelompok.
Orang baru, siapapun yang datang dan darimanapun dia berada selalu kita sambut dengan ramah-tamah. Seolah ada yang mengisi kembali bagian hati yang telah kosong itu. Berbeda memang, apapun itu perlahan mereka menghidupkan kembali dan meramaikan kondisi group seperti dulu.
Pernah kami berdiskusi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an minimal 2 juz dibulan Ramadhan besok, untuk mencari keberkahan waktu dan pahala yang melimpah-ruah laksana samudra dibulan tersebut, sepertinya impian itu tinggal kenangan untuk mereka yang sudah tidak lagi bersatu.
“Tilawah saja masih ekstratime! Obrolan terdahulu sepertinya tinggal kenangan untuk khatam minimal 2x di bulan Ramadhan.” –Hakim odoj 480, sewaktu saya menjadi Pj kemarin (Sabtu, 17 mei 2014)
Spion hanya untuk dilirik, bukan sebuah pedoman untuk melangkah kedepan. Yang lalu biarlah berlalu, masa depan penuh tantangan. Semoga mereka, kita dan semua bisa mencapai target yang diinginkan menjelang Ramadhan nanti, dan tetap berada dijalan lurus serta mendapatkan kebaikan/Ridha dari Allah swt. hingga akhirnya kita dipertemukan kembali disurgaNya kelak. Aamiin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar