Minggu, 25 Mei 2014

Dampak Liberalisme & Sekulerisme pada keluarga IBF



Dampak Liberalisme dan Sekulerisme pada Keluarga
Sabtu, 24 Mei 2014 @Islamic Book Fair Mesjid Raya Bogor
Ust. Ajo Bendri & ITJ

Anak alay tumbuh karena kurangnya peran orang tua dalam membimbing anak, terutama pendidikan anak diusia dini (sejak kecil sampai remaja). Berakibat sangat fatal untuk pertumbuhan dan perkembangan sampai dewasa, atau bisa dikatakan sampai ‘taubat.’ Anak-anak alay yang sudah banyak disekitar kita, sangat mudah dicekokin/dipengaruhi oleh kesesatan liberal kalau tidak didukung dengan kondisi iman yang kuat.
Selama ini banyak orang tua yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, posisi anak hanya sebagai pengikut orang tua. Sikap seperti ini yang membuat anak seolah menjadi minder, seolah tak ada peran didalam keluarga. Ingat, anaklah yang menjadi korbannya. Seharusnya orang tua selalu mengajak diskusi keluarga dan mendidik anak diwaktu-waktu tersebut agar tidak terpengaruh pada pergaulan teman-temannya yang mungkin akan membawanya pada kesesatan.
Libatkan anak dalam hal apapun, misal ketika hendak membeli mobil, tentukan merk dan jenis mobilnya (sesuai bajet yang dimiliki). Ajak anak ke dealer untuk melihat-lihat mobil yang hendak dibeli, lalu mengajaknya mencuci bersama kendaraan tersebut. Lebih menghargai posisi anak dan pastinya membuat anak lebih senang ketimbang tidak diajak sama sekali.
Dalam kasus lain, ketika hendak liburan atau dalam hal apapun, janganlah sekali-kali orang tua menjadi otoriter. Tanyakan selalu kebutuhan dan keinginan anak, yang baik bagi kita belum tentu baik untuk anak kita.
Ketika Nabi Ibrahim as. mendapatkan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail as., selalu didiskusikan dengan keluarga terkait amanat Allah yang sangat berat itu. Tidak ada ceritanya tiba-tiba Nabi Ibrahim as. menyembelih anaknya tanpa izin/perbincangan terlebih dahulu.
***
Antara laki-laki dan perempuan, jelas keduanya terdapat perbedaan. Perempuan normal dalam sehari mampu berbicara sampai 10.000 kata yang jumlahnya jauh lebih banyak dari laki-laki. Penanganan/cara yang diberikan untuk mendidik laki-laki dan perempuan tidak bisa disamakan, ada porsinya untuk lak-laki dan ada juga porsi untuk perempuan.
Setiap malam mejelang tidur, Rasulullah saw. selalu mendengarkan cerita Aisyah ra. tentang 11 orang yang ditemuinya setiap pagi. Rasulullah saw hanya diam dan mendengarkan karena memang kebutuhan perempuan saat bercerita adalah didengarkan. Sepintas memang terlihat biasa saja (dalam hal mendengarkan), akan tetapi dalam hal ini Rasulullah saw. mengajarkan kita tentang ‘kesabaran’ untuk menyikapi hal tersebut. Bayangkan! 11 orang yang diceritakan, bukan hanya 2 atau 3 orang.
***
Orang tua yang setiap harinya berangkat subuh pulang malam, hanya ada waktu diakhir pecan untuk keluarga (khususnya anak), usahakan minimal untuk tidak memainkan gadget saat sedang berkumpul. Orang tua yang baik adalah pahlawan untuk anak-anaknya.
Siapa yang paling diperhatikan oleh anak? Ibu atau ayah? Diantara kedua orang tua, bahkan orang lain sekalipun, orang yang paling diperhatikan oleh anak adalah orang yang menjadi tokoh/sosok penghibur saat bangun. Koneksi pikiran anak tertuju pada siapa yang dia lihat dipermulaan hari. Oleh karena itu, berlomba-lombalah (antara ayah dan ibu) untuk menjadi tokoh idola pertama yang akan selalu diperhatikannya.
Kualitas hidup dipagi hari, menentukan kegiatan/aktifitas yang dilakukan selama sehari penuh. Gembira diwaktu pagi membuat keceriaan diwaktu siang, sore dan malam. Begitu pula sebaiknya, perasaan negatif (cemas, marah, takut, dll) akan selalu menghantui sepanjang hari jika dari awal sudah diberikan perasaan yang tidak menyenangkan.
Setiap kali Rasulullah saw terbangun dari tidurnya, pertanyaan pertama yang diajukan kepada orang-orang yang ditemuinya (keluarga dan sahabat) adalah menanyakan tentang mimpi, “Siapa yang semalam bermimpi indah?”
Selalu seperti itu, sesuatu yang membuat orang lain jatuh cinta/senang terhadap beliau. Pernah ada yang menyatakan ceritanya, “aku bermimpi bahwa aku melihat langit terbelah kemudian memancarkan cahaya yang begitu terang dari lubang besar yang dibuatnya itu lalu aku terbang kedalamnya.”
Lantas, apa pesan Rasulullah saw? Apakah mentertawakannya dengan cemoohan?
Beliau memuji segala bentuk pernyataan orang lain dengan do’a yang menyenangkan hati. Beliau menjawab, “Insyaa Allah penduduk langit (surga) rindu terhadapmu, tetaplah istiqomah terhadap segala amalan yang sudah ada, jalan kebenaran menyertaimu untuk memperoleh surga Allah swt.” membuat orang lain yang mendengar diskusi tersebut semakin bersemangat didalam keimanannya. Luar biasa bukan?
Atau segera kita siasati dengan kalimat positif setiap mimpi yang orang lain ceritakan terhadap kita. Misal ‘mimpi dikejar anjing,’ janganlah kita menakut-nakuti dengan tahayul yang berlebihan (hati-hati dapat sial, banyak hutang, dll.) Ganti dengan kebaikan, “anjing saja mengejar-ngejar dalam mimpi, bisa jadi orang lain banyak membutuhkan pertolonganmu hari ini.” Jadikan mimpi sebagai bahan diskusi,  momen untuk membuat hubungan/jarak antar personal lebih baik.
***
Orangt tua yang baik melakukan hal ini kepada anaknya setiap hari:
1.      Bertemu, menyapa dan menanyakan kabar/hobi anak (segera cari tahu), misal dengan membicarakan sepak bola jika anak tersebut menyukainya, atau hal yang lain.
2.      Mendampingi anak sebelum tidur, mengecup keningnya sambil mendo’akan atau memberikan kalimat positif.
3.      Membuat anak merasa nyaman dengan cerita pengalamannya pada hari itu. Yang baik merupakan nikmat, yang buruk kita nilai dan evaluasi.
4.      Saat dikendaraan, memberikannya nasihat/mengajak ngobrol ketimbang menikmati perjalanan dengan duduk terdiam.
5.      Makan bersama dengan keluarga. Matikan televisi saat sedang bercengkrama, khususnya disaat bulan Ramadhan nanti, terdapat 2 waktu makan bersama yaitu berbuka dan sahur yang harus segera dimanfaatkan sebaik mungkin oleh orang tua, misal dengan menceritakan kisah sahabat selama 5 menit. Pastinya dalam hal ini, anak akan mendapatkan kebaikan, pendidikan dan kasih sayang sekaligus menghindari anak menjadi alay.
6.      Ambil alih saat anak sedih, siapapun orangnya dialah superhero anak tersebut. Jangan berikan kesempatan ini diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti bandar narkoba, temen sebaya dan orang lain yang tidak dikenalnya. Banyak sekali kejadian seperti ini (sering kita lihat dalam acara televisi/sinetron yang merupakan adopsi dari kisah nyata).
Disamping sedih, juga perhatikan waktu dimana anak sedang sakit, senang dan menunjukkan prestasinya. Tepuk tangan dan kehadiran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengisi kekosongan hatinya. Ada anak yang setiap kali performance tidak pernah bersemangat karena pentas pertamanya orang tua anak tersebut tidak hadir. Bukan ini yang kita harapkan.
Jangan sampai kita menjadi seorang artis sinetron (sahabat ustad) yang mengatakan, “bapak gue 3x stroke masih aja hidup, bolak-balik rumah sakit masih tetap bertahan.” Innalillahi, geram mendengar pernyataan ini (mohon untuk tidak dicontoh). Hal ini disebabkan orang tua artis tersebut jarang sekali memperhatikan kondisi anaknya sewaktu sehat. Ingat! Penyesalan datang diakhir, optimalkan waktu anda saat ini untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.
Orang tua durhaka, anak tidak boleh membalasnya. Kenapa? Karena ketaatan kepada orang tua merupakan perintah Allah swt., dimana semua anak tidak boleh bersikap durhaka kepada orang tuanya. Selalu maafkan dan ingatkan orang tua pada kebaikan dan jalan lurus.
Ambil contoh dari Nabi Musa as. yang pernah bertamu kepada salah seorang umatnya. Seorang anak (tuan rumah) yang menjamu dan mengajak Nabi Musa as. bercerita sering kali bolak-balik kedalam rumah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Setiap 5 menit sekali, dia meminta izin sehingga Nabi Musa as. pun penasaran terhadap apa yang telah dilakukan oleh anak tersebut. Diintipnya perilaku anak tersebut, yang ternyata pergi kedalam untuk memberi makan babi didalm rumahnya. Babi yang merupakan sosok orang tuanya yang telah diberi azab sehingga rupanya seperti babi. Ini adalah salah satu amalan untuk mendapatkan pintu surge
Cara dakwah paling efektif:
1.      jangan pernah meminta (sering meminta=tidak punya harga diri).
2.      banyak memberi kepada orang lain.

Follow @ajobendri
Ponsel: 0856-1260-778

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar