Pengajian rutin BTN Blok H
Sabtu, 24 Mei 2014
Ust. Wardani
Surat Al Isra (17) ayat 1 – 7
1.
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847]
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
2. dan Kami berikan kepada Musa
kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil
(dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
3. (yaitu) anak cucu dari
orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba
(Allah) yang banyak bersyukur.
4. dan telah Kami tetapkan terhadap
Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di
muka bumi ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan
kesombongan yang besar".
5. Maka apabila datang saat hukuman
bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu
hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di
kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. kemudian Kami berikan kepadamu
giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta
kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. jika kamu berbuat baik (berarti)
kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka
(kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi
(kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai.
Merupakan surat Makiyyah yang
mengandung makna ‘memperjalankan.’ Adapun penjelasan yang terkandung tiap
ayatnya yaitu sebagai berikut
1. (penjelasan ayat pertama) Nabi Muhammad saw melakukan Isra
Mi’raj yang dilakukannya hanya dalam waktu semalam. Pindah dari Masjidil Haram
menuju Masjidil Aqso kemudian melesat kelangit untuk bertemu Allah swt.
Sebelum kejadian tersebut, Nabi
Muhammad saw didatangi oleh 2 malaikat yang seketika mengoperasi/membelah dada
Nabi Muhammad saw. Hatinya diambil, dicuci oleh air bersih dan sejuk didalam
cawan emas yang dipegang oleh malaikat. Setelah itu dikembalikan kembali dengan
dijahit dibagian dadanya. (Hal ini telah dibuktikan oleh Salman Alfarisi yang
menyengaja dirinya untuk melihat tanda kenabian dipundak beliau dan bekas
jahitan didadanya sebelum masuk Islam, tanda-tanda yang diberitahukan oleh
Pastur gereja sewaktu perjalanan hidupnya mencari Nabi Muhammad saw dari
peradaban kaum Majusi).
Dilakukan sehabis Isya dan
waktunya adalah sebelum Hijrah, masuk tahun ke-13 masa kenabian, setelah wahyu
pertama di Gua Hiro. Jibril yang memimpin dan memberikan petunjuk terhadap Nabi
Muhammad saw. memperkenalkan kepada beliau kendaraan yang hendak dinaikinya
tersebut, yaitu “burung buroq” dengan kecepatan cahaya.
Diberikan juga kepada Nabi
Muhammad saw tentang pengetahuan dan wawasan yang luas, isi-isi alkitab dalam
pengamalan sehari-hari dan bacaan do’a yang maknanya sangat luas. Lantas apa
yang terjadi?
Nabi Muhammad saw naik ke atas
langit yang kemudian bertemu dengan Nabi-nabi terdahulu disetiap lapisan langit
yang dilewatinya. Sesampainya dipuncak (langit paling atas), Nabi Muhammad saw.
diantarkan dan diperlihatkan kepadanya sebuah tempat yang nantinya akan diisi
oleh umat Nabi Muhammad saw. yaitu neraka. Bukan main mengerikannya, Nabi
Muhammad saw seketika pingsan karena melihat langsung segala sesuatu yang
terjadi dineraka.
·
Ada kaum yang sedang tidur pulas namun kepalanya
ditimpa batu yang sangat besar hingga akhirnya kepalanya hancur
berkeping-keping. Inilah siksaan untuk pengelak/tidak patuh terhadap perintah
dan larangan Allah swt.
·
Ada orang yang sedang duduk ditepi jalan hingga
ada orang lain yang mendatanginya dengan benda yang sangat berat untuk menghancurkan
tubuhnya. Inilah siksaan untuk setiap muslim yang tidak mendatangi panggilan
adzan/shalat.
·
Ada orang diikat disebuah patok, kemudian datang
kepadanya sejenis tuas yang ditancapkan ke rahang orang tersebut sampai putus.
Inilah siksaan untuk orang-orang yang senang menggunjing dan memfitnah antar
manusia menuju permusuhan (mengadu domba).
·
Ada sebuah telaga yang isinya darah kental dan
panas. Banyak orang-orang berenang disana dengan teriakan yang luar biasa,
setiap kali menepi, ada orang lain yang melemparkan batu sampai tubuhnya
kembali tenggelam dan mulutnya hancur berantakan. Inilah siksaan untuk orang
yang senang makan riba dan harta haram.
·
Ada tungku yang membakar didalamnya 2 orang
(laki-laki dan perempuan) dengan suara jeritan/teriakan meminta tolong. Inilah
siksaan untuk orang-orang yang berbuat zina.
·
Ada banyak perempuan yang rambut dan puting
payudaranya diikat menjadi satu bagian yang melilit dan digantungkan diatas
kolam air panas dengan kondisi dicelupkan/ditenggelamkan secara paksa kemudian
diputus lalu disambung kembali. Inilah siksaan untuk perempuan-perempuan (baik
muslim maupun non-muslim) yang tidak menutup auratnya.
Siksaan yang terus menerus
diberikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan (abadi didalamnya). Tiap
kali bagian tubuh yang disiksa menjadi hancur berkeping-keping, tak lama
kemudian tersambung kembali dan menjadi utuh untuk disiksa kembali. Na’udzubillahiminzaalik.
“ini adalah siksaan dari
sebagian umat mu nanti.” Pesan malaikat Jibril sambil mengantarkan Nabi Muhammad
saw naik lagi keatas langit untuk bertemu Allah swt. Dilangit ke-5 beliau
bertemu dengan Nabi Musa as., dan segera memperkenalkan diri, “Aku adalah
Muhammad bin Abdillah.” Mendengar hal itu, Nabi Musa as menangis terharu
sekaligus cemburu terhadap jumlah umat Nabi Muhammad saw yaitu 2/3 penghuni
surga (paling banyak), 1/3 penghuni surga adalah umat Nabi Musa as. dan sisanya
adalah umat dari nabi yang lain.
Sesampainya dilangit ke-7,
beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim as. yang sedang berada disebuah hutan/taman
yang sangat indah. Ditemani dengan anak-anak muda didalamnya yang selalu ceria
dan bercengkrama. Sambil menyalakan tungku, mendengar nama “Aku adalah Muhammad
bin Abdillah, ” Nabi Ibrahim as mengajak Nabi Muhammad saw. masuk kedalam taman
tersebut. “Tolong sampaikan kepada umatmu, taman-taman seperti ini tidak ada
bandingannya dengan dunia dan seisinya. Adapun perkataan yang ringan ucapannya
dan berat muatan amalnya yaitu dengan membacakan:
subhanallah-walhamdulillah-walailaahaillah-wallahuakbar.” Pesan Nabi Ibrahim as
kepada Nabi Muhammad saw sebelum berpisah.
Setelah itu, Nabi Muhammad saw
dipanggil oleh Allah swt untuk mendapatkan syariat yaitu melaksanakan perintah
shalat 50 waktu dalam sehari semalam. Tidak ada daya dan upaya dari tingkah
Nabi Muhammad saw terhadap Allah swt. Saat hendak pamit (kembali kedunia),
beliau bertemu Nabi Musa as kembali di langit ke-5. Setelah mengetahui pesan
Allah swt tersebut, Nabi Musa as meminta kepada Nabi Muhammad saw untuk meminta
keringanan, karena berdasarkan pengalaman Nabi Musa as lebih mengetahui kondisi
umat (ditambah dengan 9 mukjizatnya).
Intrupsi diterima oleh Allah
swt, diturunkan 10 waktu menjadi 40 waktu dalam sehari semalam. Kemudian, saat
bertemu Nabi Musa as kembali, beliau menyarankan untuk meminta keringanan lagi
karena masih terlalu berat. Dikurangi 20 waktu, menjadi 20 waktu. Turun lagi
dan naik lagi (saran dari Nabi Musa as) hingga waktu shalat dikurangi 15
menjadi 5 waktu.
Nabi Musa as masih merasa keberatan dengan jumlah
5 waktu ini (memang benar adanya, banyak umat muslim yang masih lalai terhadap
shalat 5 waktu). Karena sudah 3x meminta keringanan, Nabi Muhammad saw bertekad
untuk menerima keputusan yang telah dibuat dan menerima segala konsekwensinya.
“Insyaa Allah umatku bisa melakukannya.” Ucapnya tegas.
Ketika bercerita kepada kaumnya,
termasuk didalamnya ada Abu Jahal, Abu Sufyan dan yang lainnya dengan menaiki
batu (podium agar posisinya lebih tinggi), hampir semua dari mereka mengatakan
bahwa Nabi Muhammad saw sedang mabuk. Peristiwa mustahil yang tidak mungkin
pernah terjadi dalam kehidupan umat manusia.
Pergi ke Masjidil Aqso (dari
Masjidil Haram) kemudian naik ke langit dalam rentang waktu sepertiga malam.
Saat itu, hanya Abu Bakar yang berdiri dan percaya terhadap segala sesuatu yang
diceritakan oleh Nabi Muhammad saw. sehingga sampai saat ini Abu Bakar dikenal
dengan sebutan Ash-Shidiq (yang membenarkan perkataan Rasulullah saw.) Jika
semua keimanan umat Nabi Muhammad saw dikumpulkan dan ditimbang, tetap tidak
akan bisa mengalahkan beratnya keimanan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Beliau termasuk “Assabiqunal
awaalun” bahkan sahabat pertama yang masuk Islam, sesat bagi siapapun yang
membangkang sahabat-sahabat Rasulullah saw (dalah hal ini kaum Syi’ah).
Timbangan seluruh emas sebesar gunung Uhud, tidak akan sama dengan beratnya
timabangan keimanan Abu Bakar Ash Shidiq.
Kisah aneh yang dialami Nabi
Muhammad saw pun dilanjutkan karena ada Abu Bakar disisinya yang selalu
membenarkan perkatan beliau. Sampai ada seseorang yang ingin mengetahui
kebenaran Nabi Muhammad saw dengan memintakan kepadanya (untuk menjelaskan)
ciri-ciri dari Masjidil Aqsa, ternyata segala sesuatu yang diceritakan Nabi
Muhammad saw benar-benar mirip adanya. Penjelasan dari bagian depan, belakang,
sisi kanan dan kiri tidak terlewat sedikit pun kesalahan saat menggambarkannya.
Namun untuk orang-orang kafir, sekalipun mereka mendapatkan penerangan, mereka
justru berkata, “ini adalah sihir yang nyata!” mengelak dari kenyataan yang
ada, dan sejak saat itulah Nabi Muhammad saw (yang dulunya mendapat julukan
seorang al-amin/dapat dipercaya) kini dianggap sebagai orang gila dan tukang
sihir oleh sebagian banyak orang dikalangan penduduk Mekah.
***
Kisah Isra-Mi’raj (jika
digambarkan) seperti seseorang membawa kodok/katak didalam kandang dari Jakarta
menuju Palembang kemudian kembali lagi ke Jakarta dalam waktu 6 jam. Karena
“diperjalankan” maka kodok tersebut tidak berkuasa sama sekali didalam
perjalanan. Seandainya mereka berkumpul (semua kodok berkumpul) dan
mendengarkan kisah kodok yang berkelana ke Palembang dalam waktu singkat,
mustahil mereka percaya dengan kemampuan kodok yang hanya mampu melompat dengan
jarak yang amat pendek. Yang mengatur disini adalah manusia yang berkuasa
membawa kodok didalam kandang. Begitupun kisah Nabi Muhammad saw melakukan Isra
Mi’raj.
2. Ayat
ke-2 menceritakan tentang kelebihan umat Nabi Musa as, yakni mendapatkan kitab
suci Taurat, merupakan keturunan Nabi Yaqub as (Israil). Maka janganlah kalian
sekali-kali mencari pelindung selain Allah swt.
3. Jumlah
keturunan Nabi Nuh as. yakni hanya ada 66 orang (33 pasang) dan 22 pasang
hewan, sehingga didalam kapal terdapat 88 pasang yang telah beriman kepada Nabi
Nuh as. Bayangkan, berdakwah selama 950 tahun hanya mendapatkan segelintir umat
yang menuju jalan kebaikan. “Dia (Nuh) hamba yang banyak bersyukur.”
Diberikan ujian tidak pernah
berkeluh kesah, nikmati tugas kenabiannya dan membangkitkan keimanan manusia
yang telah surut menuju kebenaran. Kita bisa belajar dari Nabi Ayub as yang
selalu sabar dalam menghadapi ujian Allah swt. Seorang nabi yang awalnya dari
kaya raya dan mempunyai banyak anak, perlahan anak-anaknya meninggal satu per
satu dan kekayaannya habis karena untuk mengobati penyakitnya. Sakit
berkepanjangan selama 40 tahaun, kudis stadium tinggi dengan belatung
diatasnya, bilamana hendak beribadah, disimpan terlebih dahulu, kemudian
ditempelkan lagi karena rasa sayangnya terhadap hewan dan tetap pada shirotol
mustaqim (jalan lurus Allah swt).
4. Israil
mendapatkan kepandaian ilmu yang membuatnya sombong dan congkak. Kebaikan yang
dibuat untuk dirinya sendiri, begitupun kejahatan yang dilakukan untuknya
sendiri. Merasa ketakutan dengan persatuan umat Islam sehingga kaum ini
(Yahudi) selalu membuat fitnah dan mengadu domba antar umat. Bahkan batu pun
akan memberitahukan keberadaan Yahudi jika memang sedang bersembunyi dalam
mencari perlindungan, hanya pohon girhod yang membantu mempertahankan dan
menyembunyikan keberadaan orang-orang Yahudi jika sedang mengumpat, oleh karena
itu banyak ditanami pohon tersebut didaerah perbatasan-perbatasan negara untuk
mempertahankan diri (mengetahui hadist ini).
Apa-apa yang telah dikuasai oleh
Yahudi akan kembali ketangan umat muslim untuk kejadian kedua kalinya. Baitul
Maqdis, Palestine yang selama 800 tahun dikuasai mazhab ahlul bait dan majusi,
telah dikuasai oleh Umar bin Khattab sampai hari ini. Jika suatu saat nanti
terjatuh kembali ketangan orang-orang kafir, yakinlah akan ada penolong umat
muslim untuk menguasainya kembali.
Epilog:
·
Jangan sampai kita terprovokasi pada fitnahan
orang-orang yang anti Islam, terlebih lagi terhadap orang-orang yang berbulu
domba (mengaku Islam, mengetahui Islam tetapi untuk menjatuhkan Islam).
·
Untuk memuji dan mendo’akan Nabi, cukup dengan
bershalawat kepadanya, peribadatan lain yang tidak syar’i mengarah kepada
kemaksiatan dan kesesatan.
·
Bersatu dalam ibadah, bekerjasama dalam aqidah
dan toleransi dalam kehidupan.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar