Selasa, 27 Mei 2014

"isra mi'raj" pengajian btn blok H, sabtu 24 Mei 2014



Pengajian rutin BTN Blok H
Sabtu, 24 Mei 2014
Ust. Wardani

Surat Al Isra (17) ayat 1 – 7 

1. Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
2. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,
3. (yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
4. dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali[848] dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar".
5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

Merupakan surat Makiyyah yang mengandung makna ‘memperjalankan.’ Adapun penjelasan yang terkandung tiap ayatnya yaitu sebagai berikut
1. (penjelasan ayat pertama) Nabi Muhammad saw melakukan Isra Mi’raj yang dilakukannya hanya dalam waktu semalam. Pindah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqso kemudian melesat kelangit untuk bertemu Allah swt.
Sebelum kejadian tersebut, Nabi Muhammad saw didatangi oleh 2 malaikat yang seketika mengoperasi/membelah dada Nabi Muhammad saw. Hatinya diambil, dicuci oleh air bersih dan sejuk didalam cawan emas yang dipegang oleh malaikat. Setelah itu dikembalikan kembali dengan dijahit dibagian dadanya. (Hal ini telah dibuktikan oleh Salman Alfarisi yang menyengaja dirinya untuk melihat tanda kenabian dipundak beliau dan bekas jahitan didadanya sebelum masuk Islam, tanda-tanda yang diberitahukan oleh Pastur gereja sewaktu perjalanan hidupnya mencari Nabi Muhammad saw dari peradaban kaum Majusi).
Dilakukan sehabis Isya dan waktunya adalah sebelum Hijrah, masuk tahun ke-13 masa kenabian, setelah wahyu pertama di Gua Hiro. Jibril yang memimpin dan memberikan petunjuk terhadap Nabi Muhammad saw. memperkenalkan kepada beliau kendaraan yang hendak dinaikinya tersebut, yaitu “burung buroq” dengan kecepatan cahaya.
Diberikan juga kepada Nabi Muhammad saw tentang pengetahuan dan wawasan yang luas, isi-isi alkitab dalam pengamalan sehari-hari dan bacaan do’a yang maknanya sangat luas. Lantas apa yang terjadi?
Nabi Muhammad saw naik ke atas langit yang kemudian bertemu dengan Nabi-nabi terdahulu disetiap lapisan langit yang dilewatinya. Sesampainya dipuncak (langit paling atas), Nabi Muhammad saw. diantarkan dan diperlihatkan kepadanya sebuah tempat yang nantinya akan diisi oleh umat Nabi Muhammad saw. yaitu neraka. Bukan main mengerikannya, Nabi Muhammad saw seketika pingsan karena melihat langsung segala sesuatu yang terjadi dineraka.
·         Ada kaum yang sedang tidur pulas namun kepalanya ditimpa batu yang sangat besar hingga akhirnya kepalanya hancur berkeping-keping. Inilah siksaan untuk pengelak/tidak patuh terhadap perintah dan larangan Allah swt.
·         Ada orang yang sedang duduk ditepi jalan hingga ada orang lain yang mendatanginya dengan benda yang sangat berat untuk menghancurkan tubuhnya. Inilah siksaan untuk setiap muslim yang tidak mendatangi panggilan adzan/shalat.
·         Ada orang diikat disebuah patok, kemudian datang kepadanya sejenis tuas yang ditancapkan ke rahang orang tersebut sampai putus. Inilah siksaan untuk orang-orang yang senang menggunjing dan memfitnah antar manusia menuju permusuhan (mengadu domba).
·         Ada sebuah telaga yang isinya darah kental dan panas. Banyak orang-orang berenang disana dengan teriakan yang luar biasa, setiap kali menepi, ada orang lain yang melemparkan batu sampai tubuhnya kembali tenggelam dan mulutnya hancur berantakan. Inilah siksaan untuk orang yang senang makan riba dan harta haram.
·         Ada tungku yang membakar didalamnya 2 orang (laki-laki dan perempuan) dengan suara jeritan/teriakan meminta tolong. Inilah siksaan untuk orang-orang yang berbuat zina.
·         Ada banyak perempuan yang rambut dan puting payudaranya diikat menjadi satu bagian yang melilit dan digantungkan diatas kolam air panas dengan kondisi dicelupkan/ditenggelamkan secara paksa kemudian diputus lalu disambung kembali. Inilah siksaan untuk perempuan-perempuan (baik muslim maupun non-muslim) yang tidak menutup auratnya.
Siksaan yang terus menerus diberikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan (abadi didalamnya). Tiap kali bagian tubuh yang disiksa menjadi hancur berkeping-keping, tak lama kemudian tersambung kembali dan menjadi utuh untuk disiksa kembali. Na’udzubillahiminzaalik.
“ini adalah siksaan dari sebagian umat mu nanti.” Pesan malaikat Jibril sambil mengantarkan Nabi Muhammad saw naik lagi keatas langit untuk bertemu Allah swt. Dilangit ke-5 beliau bertemu dengan Nabi Musa as., dan segera memperkenalkan diri, “Aku adalah Muhammad bin Abdillah.” Mendengar hal itu, Nabi Musa as menangis terharu sekaligus cemburu terhadap jumlah umat Nabi Muhammad saw yaitu 2/3 penghuni surga (paling banyak), 1/3 penghuni surga adalah umat Nabi Musa as. dan sisanya adalah umat dari nabi yang lain.
Sesampainya dilangit ke-7, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim as. yang sedang berada disebuah hutan/taman yang sangat indah. Ditemani dengan anak-anak muda didalamnya yang selalu ceria dan bercengkrama. Sambil menyalakan tungku, mendengar nama “Aku adalah Muhammad bin Abdillah, ” Nabi Ibrahim as mengajak Nabi Muhammad saw. masuk kedalam taman tersebut. “Tolong sampaikan kepada umatmu, taman-taman seperti ini tidak ada bandingannya dengan dunia dan seisinya. Adapun perkataan yang ringan ucapannya dan berat muatan amalnya yaitu dengan membacakan: subhanallah-walhamdulillah-walailaahaillah-wallahuakbar.” Pesan Nabi Ibrahim as kepada Nabi Muhammad saw sebelum berpisah.
Setelah itu, Nabi Muhammad saw dipanggil oleh Allah swt untuk mendapatkan syariat yaitu melaksanakan perintah shalat 50 waktu dalam sehari semalam. Tidak ada daya dan upaya dari tingkah Nabi Muhammad saw terhadap Allah swt. Saat hendak pamit (kembali kedunia), beliau bertemu Nabi Musa as kembali di langit ke-5. Setelah mengetahui pesan Allah swt tersebut, Nabi Musa as meminta kepada Nabi Muhammad saw untuk meminta keringanan, karena berdasarkan pengalaman Nabi Musa as lebih mengetahui kondisi umat (ditambah dengan 9 mukjizatnya).
Intrupsi diterima oleh Allah swt, diturunkan 10 waktu menjadi 40 waktu dalam sehari semalam. Kemudian, saat bertemu Nabi Musa as kembali, beliau menyarankan untuk meminta keringanan lagi karena masih terlalu berat. Dikurangi 20 waktu, menjadi 20 waktu. Turun lagi dan naik lagi (saran dari Nabi Musa as) hingga waktu shalat dikurangi 15 menjadi 5 waktu.
Nabi Musa as masih merasa keberatan dengan jumlah 5 waktu ini (memang benar adanya, banyak umat muslim yang masih lalai terhadap shalat 5 waktu). Karena sudah 3x meminta keringanan, Nabi Muhammad saw bertekad untuk menerima keputusan yang telah dibuat dan menerima segala konsekwensinya. “Insyaa Allah umatku bisa melakukannya.” Ucapnya tegas.
Ketika bercerita kepada kaumnya, termasuk didalamnya ada Abu Jahal, Abu Sufyan dan yang lainnya dengan menaiki batu (podium agar posisinya lebih tinggi), hampir semua dari mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw sedang mabuk. Peristiwa mustahil yang tidak mungkin pernah terjadi dalam kehidupan umat manusia.
Pergi ke Masjidil Aqso (dari Masjidil Haram) kemudian naik ke langit dalam rentang waktu sepertiga malam. Saat itu, hanya Abu Bakar yang berdiri dan percaya terhadap segala sesuatu yang diceritakan oleh Nabi Muhammad saw. sehingga sampai saat ini Abu Bakar dikenal dengan sebutan Ash-Shidiq (yang membenarkan perkataan Rasulullah saw.) Jika semua keimanan umat Nabi Muhammad saw dikumpulkan dan ditimbang, tetap tidak akan bisa mengalahkan beratnya keimanan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Beliau termasuk “Assabiqunal awaalun” bahkan sahabat pertama yang masuk Islam, sesat bagi siapapun yang membangkang sahabat-sahabat Rasulullah saw (dalah hal ini kaum Syi’ah). Timbangan seluruh emas sebesar gunung Uhud, tidak akan sama dengan beratnya timabangan keimanan Abu Bakar Ash Shidiq.
Kisah aneh yang dialami Nabi Muhammad saw pun dilanjutkan karena ada Abu Bakar disisinya yang selalu membenarkan perkatan beliau. Sampai ada seseorang yang ingin mengetahui kebenaran Nabi Muhammad saw dengan memintakan kepadanya (untuk menjelaskan) ciri-ciri dari Masjidil Aqsa, ternyata segala sesuatu yang diceritakan Nabi Muhammad saw benar-benar mirip adanya. Penjelasan dari bagian depan, belakang, sisi kanan dan kiri tidak terlewat sedikit pun kesalahan saat menggambarkannya. Namun untuk orang-orang kafir, sekalipun mereka mendapatkan penerangan, mereka justru berkata, “ini adalah sihir yang nyata!” mengelak dari kenyataan yang ada, dan sejak saat itulah Nabi Muhammad saw (yang dulunya mendapat julukan seorang al-amin/dapat dipercaya) kini dianggap sebagai orang gila dan tukang sihir oleh sebagian banyak orang dikalangan penduduk Mekah.
***
Kisah Isra-Mi’raj (jika digambarkan) seperti seseorang membawa kodok/katak didalam kandang dari Jakarta menuju Palembang kemudian kembali lagi ke Jakarta dalam waktu 6 jam. Karena “diperjalankan” maka kodok tersebut tidak berkuasa sama sekali didalam perjalanan. Seandainya mereka berkumpul (semua kodok berkumpul) dan mendengarkan kisah kodok yang berkelana ke Palembang dalam waktu singkat, mustahil mereka percaya dengan kemampuan kodok yang hanya mampu melompat dengan jarak yang amat pendek. Yang mengatur disini adalah manusia yang berkuasa membawa kodok didalam kandang. Begitupun kisah Nabi Muhammad saw melakukan Isra Mi’raj.
2.         Ayat ke-2 menceritakan tentang kelebihan umat Nabi Musa as, yakni mendapatkan kitab suci Taurat, merupakan keturunan Nabi Yaqub as (Israil). Maka janganlah kalian sekali-kali mencari pelindung selain Allah swt.
3.         Jumlah keturunan Nabi Nuh as. yakni hanya ada 66 orang (33 pasang) dan 22 pasang hewan, sehingga didalam kapal terdapat 88 pasang yang telah beriman kepada Nabi Nuh as. Bayangkan, berdakwah selama 950 tahun hanya mendapatkan segelintir umat yang menuju jalan kebaikan. “Dia (Nuh) hamba yang banyak bersyukur.”
Diberikan ujian tidak pernah berkeluh kesah, nikmati tugas kenabiannya dan membangkitkan keimanan manusia yang telah surut menuju kebenaran. Kita bisa belajar dari Nabi Ayub as yang selalu sabar dalam menghadapi ujian Allah swt. Seorang nabi yang awalnya dari kaya raya dan mempunyai banyak anak, perlahan anak-anaknya meninggal satu per satu dan kekayaannya habis karena untuk mengobati penyakitnya. Sakit berkepanjangan selama 40 tahaun, kudis stadium tinggi dengan belatung diatasnya, bilamana hendak beribadah, disimpan terlebih dahulu, kemudian ditempelkan lagi karena rasa sayangnya terhadap hewan dan tetap pada shirotol mustaqim (jalan lurus Allah swt).
4.         Israil mendapatkan kepandaian ilmu yang membuatnya sombong dan congkak. Kebaikan yang dibuat untuk dirinya sendiri, begitupun kejahatan yang dilakukan untuknya sendiri. Merasa ketakutan dengan persatuan umat Islam sehingga kaum ini (Yahudi) selalu membuat fitnah dan mengadu domba antar umat. Bahkan batu pun akan memberitahukan keberadaan Yahudi jika memang sedang bersembunyi dalam mencari perlindungan, hanya pohon girhod yang membantu mempertahankan dan menyembunyikan keberadaan orang-orang Yahudi jika sedang mengumpat, oleh karena itu banyak ditanami pohon tersebut didaerah perbatasan-perbatasan negara untuk mempertahankan diri (mengetahui hadist ini).
Apa-apa yang telah dikuasai oleh Yahudi akan kembali ketangan umat muslim untuk kejadian kedua kalinya. Baitul Maqdis, Palestine yang selama 800 tahun dikuasai mazhab ahlul bait dan majusi, telah dikuasai oleh Umar bin Khattab sampai hari ini. Jika suatu saat nanti terjatuh kembali ketangan orang-orang kafir, yakinlah akan ada penolong umat muslim untuk menguasainya kembali.
Epilog:
·         Jangan sampai kita terprovokasi pada fitnahan orang-orang yang anti Islam, terlebih lagi terhadap orang-orang yang berbulu domba (mengaku Islam, mengetahui Islam tetapi untuk menjatuhkan Islam).
·         Untuk memuji dan mendo’akan Nabi, cukup dengan bershalawat kepadanya, peribadatan lain yang tidak syar’i mengarah kepada kemaksiatan dan kesesatan.
·         Bersatu dalam ibadah, bekerjasama dalam aqidah dan toleransi dalam kehidupan.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar