Prolog Salam Qur'an
Jum'at, 14 Oktober 2016
Oleh: Ust. Yasir AM
Sebagian besar dari kita mungkin sudah bisa dengan lancar membaca Al-Qur'an. Sadarkah kita kalau dalam setiap bacaan kita mungkin ada kesalahan/kekeliruan yang tidak kita ketahui salahnya. Oleh karena itu kita membutuhkan guru dan waktu untuk melatih khusus bacaan Al Qur'an kita.
Al-Qur'an adalah kitab suci umat manusia yang wajib kita imani. Didalamnya terdapat petunjuk dan larangan yang harus kita pelajari. Salah satu ilmu yang akan kita bahas hari ini adalah 'metode membacanya'.
Kelebihan Al-Qur'an diantaranya:
A. Mudah untuk dibaca dan dihafal
*Tidak ada satupun kitab dan bacaan yang mudah dibaca dan dihafal, bahkan oleh balita 3 tahun kecuali Al Qur'an.
B. Tafsirnya bisa dipelajari
*Bukan hanya Allah swt. dan Rasul saw. saja yang tahu artinya, kita juga bisa mempelajari tafsirnya jika ada keinginan kuat.
C. Kandungannya bisa dibuktikan dengan Sains dan Ilmiah
*Semua yang ada didalam Al-Qur'an, bisa dibuktikan dengan sains. Sudah banyak bukti yang dibenarkan. Sampai kapanpun akan selalu benar.
"Allah swt memudahkan bagi kita yang ingin belajar Al-Qur'an, bukan menggampangkan"
Perumpamaan orang kafir & mukmin:
-Mukmin baca Al-Qur'an: buah yang baunya sedap dan rasanya enak, mirip-mirip timun suri (bermanfaat)
-Mukmin tidak baca Al-Qur'an: buah kurma yang tiada bau dan sedap rasanya
-Munafik baca Al-Qur'an: baunya sedap rasanya pahit (memberi kesegaran tapi tidak disertai keimanan)
-Munafik tidak baca Al-Qur'an: buah alzholah, tidak ada bau dan rasanya pahit
"Adab dahulu sebelum ilmu"
Adab membaca Al-Qur'an (ada ratusan yang dibolehkan dan dilarang), 7 diantaranya:
1. Semua tergantung pada niat
Kalau niat pada Allah swt. Insyaa Allah apapun pasti baik.
Kalau niat karena hal lain, bisa jadi hal itu di dapat, tapi keberkahan/ridho Allah tidak didapat.
Seperti kisah orang diakhirat, saat menghadap Allah swt:
#darmawan (sering memberi) masuk neraka karena hanya ingin dicap orang baik
#pahlawan, masuk neraka jika hanya ingin dilihat orang
#pembaca Al-Qur'an pun masuk neraka jika niatnya dihargai orang sebagai qori
2. Dalam keadaan auci
Yang berhalangan (khususnya akhwat) tidak boleh menyentuh langsung), tetap harus baca
-100 pahala untuk bacaan dalam shalat keadaan berdiri
-50 pahala shalat duduk
-25 pahala baca Al-Qur'an dengan wudhu
-10 pahala tanpa wudhu
"Kalau lagi shalat, ga boleh baca yang pendek-pendek, boleh nya baca Al-Qur'an." (Sesat kalau baca: yang pendek pendek yang pendek pendek, hhe)
3. Membaca ditempat yang bersih
Ajak anak untuk senantiasa bersih, tempat, tubuh kita, mulut, dsb
4. Mengahadap kiblat
Selain menghadap kiblat, juga dimulai dengan taawuz & basmalah (kecuali surat At Taubah, haram diawal, makruh ditengah ayat membaca basmalah)
Lebih ahsan jika lagamnya disesuaikan, contoh di Sekolah Alam Gaharu, nada dan lagu serempak, enak didengar.
5. Fokus
Jangan diselingi dengan membaca buku, komputer atau WhatsApp. Fokus agar lebih dihayati.
6. Mempelajari artinya
Pokonya harus BT (Banyak Tanya Banyak Tafsir)
7. Jangan simpan sembarangan
Jangan disimpan dilantai, dibawah hp/buku, dibawah kamar mandi
Kalau kita asal mempelajari Al-Qur'an: Allah murka, akan gagal paham, tidak ada kesan, tidak meresap, tidak ada keberkahan
Tingkatan membaca Al-Qur'an:
Ada yang lambat, sedang dan cepat, semua boleh yang penting tartil, sesuai dengan tajwid dan mahkrojal huruf
Tajwid: berasal dari kata "ta-ja-wa-da" yang artinya memperbaiki / membaguskan bacaan Al Qur'an
Secara istilah: mengeluarjan setiap huruf sesuai dengan hak (sifat asli huruf) dan muatahaq.
Setiap huruf punya haq dan ketepatan suara, tidak ada alasan untuk ras/suku manapun (misal Sunda tidak bisa lafal F), kalau dilatih pasti bisa.
Allah swt sudah menjanjikan kemudahan untuk mempelajari Al-Qur'an
Tujuan belajar tajwid untuk menghindari lisan dari kesalahan dari kesalahan besar (lahnul jail) dan kesalahan samar (lahnul khofi).
Contoh kesalahan besar:
-Alhamdu: segala puji
-AlHamdu: segala kekurangan
-syukur: berterimakasih, salah baca jadi mabuk
Salah baca harakat
-an anta: yang kau beri
-an amtu: yang ku beri
-merubah sukun: dhorbana bisa ubah arti antara memukul dengan berjalan
Kesalahan fatal lain do'a Iftitah:
Wamaanaminal musrikin
Wa ana minal muslimin
(Jangan ketuker)
Kesalahan samar tidak mengubah arti, tetap salah pengucapannya. Guru harus sensitif
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar mengajarkan" (HR. Bukhari)
"Bacalah Al-Qur'an karena kelak ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi para pembacanya" (HR. Muslim)
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar