Kultum siang: Perbedaan ILMU dengan HARTA
Oleh: Rama – SM 1
Senin, 12 Januari 2015
Ali bin Abu Thalib ra. pernah berkata bahwa sesungguhnya ada
banyak perbedaan antara ILMU dengan harta diantaranya:
11.
ilmu
adalah warisan para Nabi dan Rasul,sedangkan
harta adalah warisan Fir'aun dan Qarun,
22.
ilmu
akan menjaga kita, sedangkan harta
sebaliknya, kita yang harus menjaganya,
33.
semakin
banyak ilmu semakin banyak orang yang
menyayangi dan menghormatinya, sedangkan semakin banyak harta, semakin banyak musuh dan orang yang iri
kepadanya,
44.
ilmu
jika diamalkan akan semakin bertambah,
sedangkan harta jika digunakan akan
semakin bekurang/habis,
55.
pemilik
ilmu akan dihormati dan mendapat sebutan
baik, sedangkan pemilik harta seringkali dicemooh dan mendapat julukan yang buruk,
66.
ilmu
tidak ada pencurinya sedangkan harta
banyak pencurinya,
77.
pemilik
ilmu akan diberi syafa’at (pertolongan)
diakhirat kelak, sedangkan pemilik harta akan dihisab dan diusut asal-muasal hartanya oleh Allah swt.,
88.
ilmu
akan kekal selamanya, sedangkan
harta akan habis suatu saat nanti,
99.
pemilik
ilmu akan dijunjung tinggi dengan
kualitas manusianya, sedangkan pemilik harta akan dijunjung tinggi dengan kualitas hartanya, dan
110. ilmu itu akan menyinari pemiliknya dan membuat hatinya
menjadi lembut, sedangkan harta akan membuat
gelap mata pemiliknya, hati menjadi keras dan hidup tidak tentram.
Mau memperbanyak yang mana? Silahkan pilih sendiri…
***
Mengingat kisah
zaman dahulu, seperti yang dikatakan saudara Rama, ilmu itu identik dengan para
Nabi dan Rasul beserta perjuangannya sedangkan harta lebih kita kenal dengan
istilah “Karun.”
Qarun merupakan seseorang yang
terkenal dengan hartanya yang melimpah. Padahal ia hanyalah seorang pedangan
biasa yang tidak memiliki kemampuan untuk memajukan usahanya. Akan tetapi karena
kepatuhannya terhadap Raja Fir’aun, gelar kekuasaan tertinggi pada waktu itu,
ia mendapatkan sebuah kesempatan emas yang diberikan oleh Fir’aun yaitu
dipertemukan dengan Hamman, Perdana Mentri yang sangat diktator. Dengan segala
macam kekuasaannya, Hamman yang memegang kendali penuh disegala bidang
(termasuk ranah ekonomi dan politik), membantu usaha milik Qarun dengan sistem
monopoli perdagangan. Mensentralisasi segala bentuk jual-beli kepada Qarun
sehingga Qarun menjadi orang yang sangat kaya raya. Barang-barang yang hendak
dijual, (secara paksa) harus dijual kepada Qarun dengan harga yang murah dan ia
menjualnya dengan harga yang mahal.
Kemenangan yang diraih oleh Fir’aun,
Haman dan Qarun sebagai pemimpin umat manusia, tidak dapat berlangsung lama dimuka
bumi ini. Allah swt. memberikan azab kepada mereka semua, termasuk mengubur
seluruh harta kekayaan milik Qarun kedalam bumi. Sehingga manusia modern
menganggap temuan harta zaman dahulu merupakan “harta karun.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar