Pengajian bulanan SDM SALAM
Jum’at, 16 Januari 2015
Oleh: Pak Yasir A. M.
ADVANCE
Baru saja kemarin kita
melaksanakan pekan gembira SDM Sekolah Alam Bogor dengan berbagai kegiatan
permainan tradisional dan diakhiri dengan “SALAM Got Tallents,” (untuk
pengumumannya setelah pengajian ini selesai). Mudah-mudahan kita dapat
mengambil banyak hikmah yang tersirat dalam rangkaian kegiatan kemarin.
Ngomong-ngomong soal lomba, bolehkah perlombaan dalam Islam
dilakukan? Boleeeeeeh… Lomba apa saja yang diperbolehkan? Lomba berinfaq?
Fastabiqul khoirot? Lomba bertaubat kepada Allah swt? Lomba semacam apa yang
diperbolehkan? Yuk kita simak kajian pengajian bulanan kali ini dengan tema
ke-4 nilai salam, yakni ADVANCE.
1.
Lomba menuju kebaikan (fastabiqul khoirot)
Setiap perlombaan yang diselenggaraan pasti memiliki TUJUAN. Hal
ini tidak hanya dimiliki oleh individu semata, setiap lembaga, organisasi, negara
bahkan semua jenis kelompok (yang bukan bersifat pribadi) sekalipun memiliki
tujuan/visinya masing-masing. Termasuk lembaga ini juga memiliki tujuan yang
insyaa Allah baik yaitu membangun peradaban yang Islami. Meskipun ada perbedaan
dengan visi teman-teman, setidaknya kita harus bisa menekankan kesamaan visi
agar semuanya berjalan lancar.
Dalam islam, perlombaan yang mengarah pada kebaikan sering kita
kenal dengan istilah fastabiqul khoirot.
Tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi:
148. “dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Apapun jenis kebaikan yang ada didunia ini, kita harus bisa
mengambil kesempatan-kesempatan untuk berbuat kebaikan. Tidak melihat
kesempatan perlombaan kebaikan itu pada seorang laki-laki ataupun perempuan,
muda atau tua, miskin atau kaya, makmur atau sengsara, Allah swt sudah
memberikan itu semua kepada kita sebagai manusia, khalifah dimuka bumi.
Berbuat kebaikan itu harus disertai
dengan keberanian. Kalau ada oknum tertentu yang berani melakukan suatu
keburukan, masa kita malu berbuat kebaikan? Tanpa keberanian kebaikan tidak
akan pernah ada dimuka bumi ini. Bahkan Rasulullah saw. beserta para sahabatnya
mencontohkan kepada kita dengan kisah-kisah heroik yang penuh keberanian untuk
memperjuangkan islam sampai saat ini. Lantas bagaimana dengan kita?
“Kalau
masuk surga, sendirian pun harus berani apalagi banyakan. Berbeda dengan masuk
neraka, banyakan pun kita harus takut apalagi sendirian.”
2.
Berlomba mendapatkan maghfiroh/ampunan dari Allah swt.
Untuk membahas tentang ini, ada satu hal menarik yang dapat kita
cermati tentang hubungan kimia dan Al-Qur’an. Pembahasan maghfiroh, terdapat
pada surat ke-57 yaitu Al-Hadiid yang artinya “besi.” NOMOR SURAT AL-HADIID =
NOMOR ISOTOP BESI (Fe) = 57 yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
ini merupakan hasil penelitian oleh berbagai ilmuan beserta terapan-terapannya (bukan
sekedar kebetulan). Mari kita simak ayat berikut (57 : 21),
21. “berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari
Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai
karunia yang besar.”
Membaca “istighfar” adalah salah satu cara kita mendapatkan
ampunan dari Allah swt. Jangan hanya sekedar membacakan saja, kita harus bisa
menjadi agen pelopor untuk hal-hal semacam ini, terutama untuk diajarkan kepada
anak-anak kita.
Adakalanya ketika manusia berlomba dalam kebaikan, manusia
mengalami ‘jatuh-bangun’ dan tidak menutup kemungkinan akan berbuat
jahat/kerusakan (melenceng dari jalan lurus) dalam kehidupannya. Hal ini
diterangkan dalam surat Al-Maidah ayat 48:
48. “dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian (Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan
benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya) terhadap
Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu (Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang
sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,”
Jangan pernah menghalangi diri sendiri dengan alasan apapun
seperti, “aku mah apa atuh,” karena ucapan seperti ini dapat melemahkan kita
dalam berbuat kebaikan. Setiap PILIHAN pasti ada KESEMPATAN, KONSEKWENSI dan
RESIKO yang harus kita hadapi. Tetap semangat berbuat baik.
Ada 3 jenis orang didunia ini:
·
Zalim: yang berbuat kerusakan
·
Muqtashid: pertengahan, tobat-maksiat
·
Fastabiqul khoirot: orang yang berlomba mencari kebaikan
Tentunya kita memilih pilihan yang
ke-3 bukan? Agar dapat termotivasi untuk berbuat kebaikan, ingatlah pesan
berikut, “barangsiapa hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka. Barangsiapa
hari ini sama dengan kemarin, maka ia merugi. Barangsiapa hari ini lebih baik
dari kemarin, maka ia beruntung.” Semoga kita senantiasa menjadi orang yang
beruntung
ADVANCE
– PELOPOR – DRIVER .
Kalau kita mengambil pemisalan,
jelas berbeda antara “driver dengan passenger.”
Driver :
Mengemudi kendaraan menuju titik tertentu, harus paham jalan kemanapun, mampu
merawat kendaraan, dilarang mengantuk apalagi tidur, harus terus bergerak,
tidak bisa duduk santai, siap ambil resiko.
Passenger :tidak harus tahu jalan, tidak perlu
merawat kendaraan, boleh mengantuk dan tidur, bisa duduk santai, tidak perlu
mengambil resiko.
Seorang driver harus siap menghadapi
segala tantangan, tidak boleh menjadi air yang mengalir. Misalkan mengantuk,
bisa berkemungkinan (pasti) menabrak sesuatu didepannya, hilang memori jangka
pendek-lama sembuh-repot. Harus tahu dimana radiator, busy, dan onderdil
lainnya. Juga harus bisa mengambil alternatif jalan tikus kalau sewaktu-waktu
macet. Sangat jauh berbeda kondisinya dengan penumpang, hanya bayar ke driver
dan menerima jasanya.
Begitupun dengan lembaga ini, harus ada seseorang yang
mengarahkan tujuan lembaga agar tidak hilang arah. Siap mengambil resiko dan
berani mengambil keputusan. Dalam hal ini, driver pelopor SAB adalah pak Agus,
pak Husnan, dkk.
ADVANCE
– PELOPOR – QUDWAH
Siapakah pelopor utama yang menyebarkan islam? Terdapat pada
surat 9: 100,
100.
“orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
Pelopor muslim terbaik, baik muhajirin maupun anshor beserta
tabiin-tabiin banyak sekali memberikan kita pelajaran berharga. Termasuk kisah
Umar bin Khottob yang memberikan setengah hartanya kepada Rasulullah saw. saat
perang Tabuk, dikalahkan (amalnya) oleh Abu Bakar Ash Siddiq yang memberikan
seluruh hartanya sampai Rasulullah saw. bertanya, “bagaimana istri dan
anak-anakmu?” Kemudian Abu Bakar menjawab, “cukup Allah swt. yang akan
melindungi kami.”
Jadilah orang terbaik dan pelopor kebaikan sekarang juga! Pemanah
harus terus berlatih agar menjadi yang terbaik, begitupun perenang, pedagang,
pendakwah, bahkan penghafal Qur’an, harus terus berlatih untuk menjadi yang
terbaik dibidangnya.
Bilal adalah muadzin terbaik karena latihannya. Khalid bin Walid
mampu menjadi panglima perang terbaik sampai mendapatkan 70 tusukan (pedang,
tombak dan panah) diperutnya meskipun tidak terlalu pandai dalam menghafal
Al-Qur’an. Kita sebagai orang yang mengikuti perjuangannya, minimal mendo’akan
mereka semua agar diterima di sisi Allah swt.
Jangan bersikap seperti syiah yang menjelekkan sahabat-sahabat dimuka
umum atau seperti anti syiah yang menjelekkan Ali, Hasan dan Husein. Berlomba kebaikan
bukan berarti harus saling menjelek-jelekkan satu sama lain. Ingatlah ketika
kita dzalim (membunuh misalnya), maka dosa membunuh tersebut akan terkumpul
pada Qabil, saudara Habil (anak nabi Adam as.) karena dialah yang pertama kali
melakukan pembunuhan (pelopor kejahatan). Diterangkan dalam surat 41:34
34.
“dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara
yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”.
Berbuatlah baik layaknya Rasulullah saw. memperlakukan Abu Jahal
dan Abu Lahab. Meskipun sering kali disakit hatinya, beliau tetap dipercaya
untuk dititipkan barang oleh mereka karena sikap Rasulullah saw yang tidak
pernah membalas kejahatan mereka.
Hadist arbain ke-37, barangsiapa menghendaki/cita-cita/niat
melakukan amal baik, akan mendapat 10 kebaikan dan kalau sampai terlaksana,
maka akan mendapatkan 10x lipatnya. Akan tetapi tidak demikian untuk keburukan,
niat keburukan tidak dihitung sebagai dosa, tetapi alangkah baiknya kalau kita
tidak melakukan keburukan dalam hidup kita.
Selamat kepada program:
SD : pemenang lomba gatrik ikhwan dan
galasin akhwat
GA : pemenang lomba galasin ikhwan
SM : pemenang lomba ‘salam got tallent’
TK : pemenang lomba gatrik akhwat
HR&A : pemenang peserta favorit
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar