Sabtu, 17 Januari 2015

pengajian bulanan SDM SALAM advance

Pengajian bulanan SDM SALAM
Jum’at, 16 Januari 2015
Oleh: Pak Yasir A. M.

ADVANCE

Baru saja kemarin kita melaksanakan pekan gembira SDM Sekolah Alam Bogor dengan berbagai kegiatan permainan tradisional dan diakhiri dengan “SALAM Got Tallents,” (untuk pengumumannya setelah pengajian ini selesai). Mudah-mudahan kita dapat mengambil banyak hikmah yang tersirat dalam rangkaian kegiatan kemarin.
Ngomong-ngomong soal lomba, bolehkah perlombaan dalam Islam dilakukan? Boleeeeeeh… Lomba apa saja yang diperbolehkan? Lomba berinfaq? Fastabiqul khoirot? Lomba bertaubat kepada Allah swt? Lomba semacam apa yang diperbolehkan? Yuk kita simak kajian pengajian bulanan kali ini dengan tema ke-4 nilai salam, yakni ADVANCE.
1.      Lomba menuju kebaikan (fastabiqul khoirot)
Setiap perlombaan yang diselenggaraan pasti memiliki TUJUAN. Hal ini tidak hanya dimiliki oleh individu semata, setiap lembaga, organisasi, negara bahkan semua jenis kelompok (yang bukan bersifat pribadi) sekalipun memiliki tujuan/visinya masing-masing. Termasuk lembaga ini juga memiliki tujuan yang insyaa Allah baik yaitu membangun peradaban yang Islami. Meskipun ada perbedaan dengan visi teman-teman, setidaknya kita harus bisa menekankan kesamaan visi agar semuanya berjalan lancar.
Dalam islam, perlombaan yang mengarah pada kebaikan sering kita kenal dengan istilah fastabiqul khoirot. Tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi:
148. “dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Apapun jenis kebaikan yang ada didunia ini, kita harus bisa mengambil kesempatan-kesempatan untuk berbuat kebaikan. Tidak melihat kesempatan perlombaan kebaikan itu pada seorang laki-laki ataupun perempuan, muda atau tua, miskin atau kaya, makmur atau sengsara, Allah swt sudah memberikan itu semua kepada kita sebagai manusia, khalifah dimuka bumi.
            Berbuat kebaikan itu harus disertai dengan keberanian. Kalau ada oknum tertentu yang berani melakukan suatu keburukan, masa kita malu berbuat kebaikan? Tanpa keberanian kebaikan tidak akan pernah ada dimuka bumi ini. Bahkan Rasulullah saw. beserta para sahabatnya mencontohkan kepada kita dengan kisah-kisah heroik yang penuh keberanian untuk memperjuangkan islam sampai saat ini. Lantas bagaimana dengan kita?
“Kalau masuk surga, sendirian pun harus berani apalagi banyakan. Berbeda dengan masuk neraka, banyakan pun kita harus takut apalagi sendirian.”
2.      Berlomba mendapatkan maghfiroh/ampunan dari Allah swt.
Untuk membahas tentang ini, ada satu hal menarik yang dapat kita cermati tentang hubungan kimia dan Al-Qur’an. Pembahasan maghfiroh, terdapat pada surat ke-57 yaitu Al-Hadiid yang artinya “besi.” NOMOR SURAT AL-HADIID = NOMOR ISOTOP BESI (Fe) = 57 yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan ini merupakan hasil penelitian oleh berbagai ilmuan beserta terapan-terapannya (bukan sekedar kebetulan). Mari kita simak ayat berikut (57 : 21),
21. “berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Membaca “istighfar” adalah salah satu cara kita mendapatkan ampunan dari Allah swt. Jangan hanya sekedar membacakan saja, kita harus bisa menjadi agen pelopor untuk hal-hal semacam ini, terutama untuk diajarkan kepada anak-anak kita.
Adakalanya ketika manusia berlomba dalam kebaikan, manusia mengalami ‘jatuh-bangun’ dan tidak menutup kemungkinan akan berbuat jahat/kerusakan (melenceng dari jalan lurus) dalam kehidupannya. Hal ini diterangkan dalam surat Al-Maidah ayat 48:
48. “dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian (Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya) terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu (Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,”
Jangan pernah menghalangi diri sendiri dengan alasan apapun seperti, “aku mah apa atuh,” karena ucapan seperti ini dapat melemahkan kita dalam berbuat kebaikan. Setiap PILIHAN pasti ada KESEMPATAN, KONSEKWENSI dan RESIKO yang harus kita hadapi. Tetap semangat berbuat baik.
            Ada 3 jenis orang didunia ini:
·         Zalim: yang berbuat kerusakan
·         Muqtashid: pertengahan, tobat-maksiat
·         Fastabiqul khoirot: orang yang berlomba mencari kebaikan
            Tentunya kita memilih pilihan yang ke-3 bukan? Agar dapat termotivasi untuk berbuat kebaikan, ingatlah pesan berikut, “barangsiapa hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka. Barangsiapa hari ini sama dengan kemarin, maka ia merugi. Barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, maka ia beruntung.” Semoga kita senantiasa menjadi orang yang beruntung
ADVANCE – PELOPOR – DRIVER .
            Kalau kita mengambil pemisalan, jelas berbeda antara “driver dengan passenger.”
Driver              : Mengemudi kendaraan menuju titik tertentu, harus paham jalan kemanapun, mampu merawat kendaraan, dilarang mengantuk apalagi tidur, harus terus bergerak, tidak bisa duduk santai, siap ambil resiko.
Passenger        :tidak harus tahu jalan, tidak perlu merawat kendaraan, boleh mengantuk dan tidur, bisa duduk santai, tidak perlu mengambil resiko.
            Seorang driver harus siap menghadapi segala tantangan, tidak boleh menjadi air yang mengalir. Misalkan mengantuk, bisa berkemungkinan (pasti) menabrak sesuatu didepannya, hilang memori jangka pendek-lama sembuh-repot. Harus tahu dimana radiator, busy, dan onderdil lainnya. Juga harus bisa mengambil alternatif jalan tikus kalau sewaktu-waktu macet. Sangat jauh berbeda kondisinya dengan penumpang, hanya bayar ke driver dan menerima jasanya.
Begitupun dengan lembaga ini, harus ada seseorang yang mengarahkan tujuan lembaga agar tidak hilang arah. Siap mengambil resiko dan berani mengambil keputusan. Dalam hal ini, driver pelopor SAB adalah pak Agus, pak Husnan, dkk.

ADVANCE – PELOPOR – QUDWAH
Siapakah pelopor utama yang menyebarkan islam? Terdapat pada surat 9: 100,
100. “orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
Pelopor muslim terbaik, baik muhajirin maupun anshor beserta tabiin-tabiin banyak sekali memberikan kita pelajaran berharga. Termasuk kisah Umar bin Khottob yang memberikan setengah hartanya kepada Rasulullah saw. saat perang Tabuk, dikalahkan (amalnya) oleh Abu Bakar Ash Siddiq yang memberikan seluruh hartanya sampai Rasulullah saw. bertanya, “bagaimana istri dan anak-anakmu?” Kemudian Abu Bakar menjawab, “cukup Allah swt. yang akan melindungi kami.”
Jadilah orang terbaik dan pelopor kebaikan sekarang juga! Pemanah harus terus berlatih agar menjadi yang terbaik, begitupun perenang, pedagang, pendakwah, bahkan penghafal Qur’an, harus terus berlatih untuk menjadi yang terbaik dibidangnya.
Bilal adalah muadzin terbaik karena latihannya. Khalid bin Walid mampu menjadi panglima perang terbaik sampai mendapatkan 70 tusukan (pedang, tombak dan panah) diperutnya meskipun tidak terlalu pandai dalam menghafal Al-Qur’an. Kita sebagai orang yang mengikuti perjuangannya, minimal mendo’akan mereka semua agar diterima di sisi Allah swt.
Jangan bersikap seperti syiah yang menjelekkan sahabat-sahabat dimuka umum atau seperti anti syiah yang menjelekkan Ali, Hasan dan Husein. Berlomba kebaikan bukan berarti harus saling menjelek-jelekkan satu sama lain. Ingatlah ketika kita dzalim (membunuh misalnya), maka dosa membunuh tersebut akan terkumpul pada Qabil, saudara Habil (anak nabi Adam as.) karena dialah yang pertama kali melakukan pembunuhan (pelopor kejahatan). Diterangkan dalam surat 41:34
34. “dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”.
Berbuatlah baik layaknya Rasulullah saw. memperlakukan Abu Jahal dan Abu Lahab. Meskipun sering kali disakit hatinya, beliau tetap dipercaya untuk dititipkan barang oleh mereka karena sikap Rasulullah saw yang tidak pernah membalas kejahatan mereka.
Hadist arbain ke-37, barangsiapa menghendaki/cita-cita/niat melakukan amal baik, akan mendapat 10 kebaikan dan kalau sampai terlaksana, maka akan mendapatkan 10x lipatnya. Akan tetapi tidak demikian untuk keburukan, niat keburukan tidak dihitung sebagai dosa, tetapi alangkah baiknya kalau kita tidak melakukan keburukan dalam hidup kita.

Selamat kepada program:
SD        : pemenang lomba gatrik ikhwan dan galasin akhwat
GA       : pemenang lomba galasin ikhwan
SM       : pemenang lomba ‘salam got tallent’
TK        : pemenang lomba gatrik akhwat
HR&A  : pemenang peserta favorit

Semoga bermanfaat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar