Rabu, 21 Januari 2015

senin spirit 19 januari 2015 supir bajaj

Senin Spirit: “SUPIR BAJAJ yang MULIA”
Senin, 19 Januari 2015
Oleh: bu Diena Syarifa

            Teman-teman tahu bagaimana caranya kita meningkatkan kompetensi diri kita? Salah satu cara yang menyenangkan adalah menonton film motivasi setiap malam akhir pekan (menjelang libur) bersama keluarga). Itulah yang biasa dilakukan oleh bu Diena bersama keluarga tercintanya, tidak hanya kedekatan yang diperoleh, ilmu barupun insyaa Allah akan didapatkan. Ingat! Film motivasi... (bisa disarankan setiap kali raker/berkumpul dengan teman-teman)

Mengapa judulnya supir bajaj? Kisah ini diambil di Mumbai, India, ketika bu Diena melakukan perjalanan kesana untuk melakukan study bersama teman-temannya. Sama seperti yang ditayangkan di televisi, kondisi di India benar-benar penuh dengan sangat beragam kegiatan yang ada disana. Dari sekian banyak petualangan seru yang dapat diamati disana, langkah bu Diena justru terhenti disebuah area parkir bajaj, angkutan khas yang berada di Mumbai.

Dari sekian banyak supir bajaj yang menunggu penumpang datang dengan kegiatannya masing-masing, ada satu orang yang sangat special dan berbeda dari supir kebanyakan. Seorang bapak-bapak yang sudah separuh baya justru sibuk merapikan lapaknya sebelum menunggu penumpang datang.

Tidak hanya itu, ditempatnya ada beberapa tumpukan buku dan majalah ternama seperti TIME dan NATIONAL GEOGRAPHIC untuk dia baca dan diperuntukan kepada orang lain yang menunggu. Area sekitar bajaj miliknya, memiliki keunikan tersendiri sehingga bu Diena menghampiri supir bajaj tersebut dan bercerita dengannya.

Ternyata, supir bajaj yang satu ini merupakan mantan karyawan perusahaan terkemuka yang mengundurkan diri karena perusahaan tempat dia bekerja mengalami kebangkrutan. Kebiasaan baik yang pernah ia dapatkan ditempat kerjan sebelumnya, membuat ia menjadi orang yang disiplin dan memahami aturan menejemen.

Sebagai orang yang berpendidikan, ia tidak pernah berbuat curang selama menjadi supir bajaj. Berangkat pukul 08.00 dan pulang pukul 22.00 (jam 10 malam). Bisa dibayangkan, jobdesk dan incomenya mungkin tidak sesuai dengan kompetensi yang ia miliki, namun beginilah hidup. Ia justru sangat total menjadi supir bajaj sebagai salah satu langkahnya mencari penghasilan hidup.

Disamping itu, setiap hari libur (akhir pekan), ia selalu menjadwalkan dirinya untuk pergi ke panti jompo perempuan untuk memberikan kepada mereka sedikit bingkisan/sembako berupa pasta gigi, sikat gigi, sabun mandi dan shampo yang terjangkau harganya. Mengapa jompo perempuan? Karena ia selalu terbayang ibunya.

Sulit dibayangkan, ada orang yang berperilaku bijak terhadap kehidupannya untuk berbagi dengan orang lain. Walaupun tidak banyak akan tetapi kegiatan ini rutin ia lakukan diakhir pekan. Tidak hanya itu, di salah satu stiker di ‘ruang tunggu’ miliknya, tertuliskan:

“Diskon 50 % untuk lansia dan diskon 25 % kepada orang-orang cacat.”

Harga ini diperuntukkan kepada pelanggan bajaj milikknya, adapun kekurangan-kekurangan tarif tersebut, ia ambil dari pelanggan lain yang dirasa memiliki rizki lebih banyak (untuk memberikan ongkos lebih kepadanya). Secara tidak langsung, ia sudah mempraktekkan sistem “subsidi silang” dalam lingkup yang kecil dan sangat bermanfaat bagi orang lain.

Mendengar dari ceritanya, ia memiliki pengetahuan yang cukup luas, ketika disinggung negara Indonesia, ia mengetahui banyak tentang negara Indonesia meskipun dirinya belum pernah ke Indonesia. Informasi yang ia ketahui ia dapatkan dari surat kabar/majalah yang dibacanya.

Yang membuat dirinya senang menjadi supir bajaj (hampir 4 tahun lamanya), ia dapat berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan membantu mengantarkan orang lain sampai tujuannya. Salah satu pekerjaan mulia karena jasanya tidak sia-sia menurutnya.

Dalam obrolannya tersebut, supir bajaj itu sempat memperlihatkan kepada bu Diena tentang kantung plastik yang hendak ia berikan kepada panti jompo. Beli barangnya secara dicicil tidak langsung. Sederhana tetapi sangat luar biasa. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari semua ini.

Semoga bermanfaat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar