Senin, 19 Januari 2015

Liqo 10 Januari 2015, tali Allah swt.

Liqo mingguan @IMAGO-Paledang
Sabtu, 10 Januari 2015
Oleh: kang Cipto
“berpegang erat pada tali Allah swt.”
Tilawah surat Al-Maidah ayat 37-57, (ringkasan terjemahan yang dibacakan saat liqo):
50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?
51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
56. dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah, Itulah yang pasti menang.
57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
Kandungannya:

·         Didalam surat Al-Maidah diterangkan bahwa kita tidak boleh memilih pemimpin dari keyakinan lain karena kita termasuk dalam golongan mereka (seperti yang sudah terjadi dinegeri ini).
·         Barang siapa murtad, itu sudah merusak diri dan agamanya sendiri.
·         Penolong manusia yaitu: Allah swt.; Rasulullah saw.; dan orang-orang yang beriman (orang yang melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tunduk kepada Allah swt.).
·         Setiap trouble/masalah sebaiknya disandarkan (yang paling utama) kepada Allah swt. Apapun jenis masalah yang sedang kita hadapi maupun yang sudah berlalu dan akan terjadi, berserah dirilah kita kepada-Nya. Rasulullah saw. adalah sosok yang wajib kita teladai sikap kesolihannya. Dan orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang perlu kita cari dan kita dekatkan untuk kita jadikan sebagai sandaran kita dalam kehidupan ini.
·         Sesama orang yang beriman, kita diperbolehkan untuk berteman, bersahabat bahkan menjalin persaudaraan antar satu dengan yang lain. Berbeda perlakuan kita terhadap orang kafir. Cukup dijadikan sebagai teman saja, tak lebih dari itu. Dalam hal “humanity”  atau tolong menolong, sudah sepatutnya kita sebagai manusia (seorang khilafah/rahmatan lilalamin) untuk saling membantu antar sesama.
·         Iri melihat hubungan kita (orang yang beriman) dengan orang-orang Tiongkok lebih dekat dibandingkan dengan saudara (sesama muslim) sendiri. Hal ini disebabkan hanya karena mereka memberikan harga yang lebih murah ketimbang dengan orang pribumi (muslim yang lain, missal harga jual-beli pulsa handphone) sehingga terjadi perbedaan yang menjadikannya jarak/batas. Seharusnya kita berani lebih membayar mahal untuk kepentingan saudara kita yang mungkin uangnya untuk kepentingan umat yang lain. Catatan bahwa sebaiknya harga ihwa/harga sodara tidak mempermasalahkan hubungan sesama muslim.
·         Golongan/kelompok keislaman yang telah terbentuk saat ini merupakan pengikut Allah swt. yang dijanjikan akan menang. Berbeda kondisinya saat kita melakukan pilpres. Meskipun sudah mencoba tetap saja golongan yang mayoritas muslim kalah, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan islam kalah.

Ada 3 orang yang perlu kita waspadai:
·         Orang yang menjual agamanya sebagai bahan ejekan
·         Orang yang berpendapat bahwa semua agama itu sama (liberal)
·         Orang kafir

Tipe orang ke-3 ini harus benar-benar dimusuhi apapun bentuknya. Toleransi diberikan kepada mereka yang tidak mengganggu, akan tetapi kita juga mempunyai hak untuk berperang terhadapnya. Umat Islam, Nasrani dan Yahudi kelak akan terpecah menjadi 71, 72 dan 73 bagian/golongan. Mereka semua mencari kebenaran dan hanya satu yang pasti benar yaitu islam ahlusunnah waljamaah (islam yang mengikuti ajaran Rasulullah saw.).
Umar pernah berkata, “Islam itu seperti kita berjalan disemak-semak yang penuh dengan duri, harus arif dalam memilih jalan yang penuh tantangan.”

Tujuan berpegang teguh kepada tali Allah swt.
Meyakini 2 kalimat syahadat merupakan pondasi dan tiang yang kokoh
Memperhatikan kesatuan ibadah menuju perubahan umat yang lebih baik.
Memahami bentuk ralistis dalam pembentukkan umat.
Mengapa kita harus merutinkan mentoring/liqo? Untuk apa? Salah satu tujuannya adalah perubahan pribadi menjadi lebih baik. Individu terbaik yang berkumpul akan menjadi sebuah keluarga, lalu komunitas yang menjadi masyarakat, sehingga membentuk peradaban.
Adapun macam-macam pergerakan seperti Khilafah, mengkader bagian bawahnya (dibentuk pribadinya) yang harapannya adalah sama, membuat peradaban yang lebih baik. Rasulullah saw. juga melakukan proses perubaha yang luar biasa besarnya. Lahir di masa kejahiliyahan (mengubur anak perempuan, zina merajalela, dll) hingga membentuk generasi terbaik sepanjang masa.
Orang yang pertama diajak Rasulullah saw. adalah fastabiqunal awwalun, lalu berlanjut sampai tahap masyarakat luas. Seperti mentoring ini, akan terus bergulir mungkin nanti akan menuju tahap kota, provinsi bahkan negara. Pertemuan ini bukan hanya sekedar sharing materi (karena google bisa jadi lebih pintar), melainkan pembinaan aqidah menuju lebih baik. “Pelajari prosesnya! Meski hanya 1 ayat, tetap istiqomah
Ihtisobillah, terdapat pada surat Ali-imran: 103
103. “dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Ummat merupakan kumpulan personal (ikatan darah, suku, bangsa, negara, dll). Akan tetapi semua itu lemah, kecuali ikatan Allah swt. Bahkan Rasulullah saw. pun memiliki rasa manusiawi ketika enggan bertemu dengan Hindun (seorang mualaf) yang telah membunuh Hamzah dengan cara yang kejam. Yang utama adalah ikatan milik Allah swt.
Misal kita berada diluar negeri dan ada orang asing yang mengajak sholat, maka kita lebih merasa bahwa itulah saudara kita. Lebih kuat dibandingkan dengan ikatan orang tua dan sanak saudara. Seperti Mushab bin Umair yang lebih memilih islam ketimbang ibu kandungnya sendiri, sekalipun memboikot dengan mogok makan. Walau demikian, Mushab tetap menghargai orang tuanya.
a.      KESATUAN NIAT
* Surat Al-Bayinnah (98) ayat 5:
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus [Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
* Surat ke-39 ayat 13-14:
13. Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku".
14. Katakanlah: "Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku".
* Surat Al-Baqarah (2) ayat 163:
163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

b.      KESATUAN AQIDAH
Pancasila itu sebenarnya mempersatukan aqidah kita pada awalnya, hanya saja setelah dimodifikasi, kita hanya mengenal “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Padahal pada awalnya tidak seperti itu. Seorang biarawati (Soebandono) masuk Islam karena mempercayai ke-Esaan Allah swt.
c.       KESATUAN FIQRAH
*surat ke-6 ayat 153:
153. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) (*), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.
(*) Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
“Banyak jalan menuju Roma,” (status ini untuk Nasrani menuju Vatikan) sedang untuk Islam, “hanya 1 jalan menuju Makkah (umrah dan haji).”
Way of life, pola pikir kita itu harus bertindak cepat. Rasulullah berdakwah selama 23 tahun untuk membuat perubahan (waktu yang singkat). Mualaf dapat berpikir sangat ekstrim, mereka mampu berubah sampai 180 derajat dalam waktu yang relatif singkat, bagaimana dengan kita?
d.      KESATUAN KALIMAT/BAHASA
*surat Al-Baqarah (2) ayat 142:
142. orang-orang yang kurang akalnya[93] diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus"[94].
[93] Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.
[94] Di waktu Nabi Muhammad s.a.w. berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada tuhan. untuk persatuan umat Islam, Allah menjadikan ka'bah sebagai kiblat.
e. KESATUAN UMAT
*Surat 21 ayat 90:
90. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[970]. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada kami.
[970] Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah doanya dan khawatir akan azabnya.
*Surat 22 ayat 78:
78. dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu[993], dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.
[993] Maksudnya: dalam Kitab-Kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w.
f. KESATUAN GERAK
*Surat 39 ayat 64-65:
64. Katakanlah: "Maka Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, Hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?"
65. dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.
Adapun syahadat adalah 2 kesatuan yang didapat akan risalah ajaran yang dibawa Rasulullah saw. Seperti kisah Abuzar AlGhifari yang turun ke pasar mengakui keislamannya dan keroyok massa karena belum dikenal waktu itu. Dilerai oleh orang-orang karena ia merupakan keturunan Ghifar tempat berniaga masyarakat. Surat 34 ayat 28:
28. dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
*Surat 21 ayat 107:
107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
*Surat 33 ayat 21:
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Adapula aliran ingkar sunnah yang hanya sholat wajib 2x sehari yakni Ashar dan Isya (karena hanya itu yang tercantum didalam Al-Qur’an). Aneh memang, mengakui isi Al-Qur’an namun mengingkari risalah Rasulullah saw.
Semua point diatas akan terbentuk jika kita bekerja sama membangun peradaban negeri ini. Negara sudah mendukung dengan semboyan, “mencerdaskan kehidupan bangsa,” tinggal bagaimana kita mencerdaskan individu terutama muslim.
Waspada juga terhadap amil-amil yang mengatasnamakan ‘infaq’ karena amil mempunyai hak didalamnya mencapai 40% sedangkan untuk amil ‘zakat’ hanya 1/8. Bukan tidak boleh menjadi amil, lebih baik dipertimbangkan dulu kebutuhannya.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar