Rabu, 29 Juni 2016

Cerpen 10: Sanlat di Bandung

Cerpen 10: Sanlat di Bandung

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan sanlat yang dilakukan oleh sekolah tempat bu Nurul mengajar adalah safari masjid. Adapun makna dari safari masjid yaitu berkeliling masjid dan melakukan kegiatan belajar selama 2 hari lamanya. Masjid yang dikungjungi biasanya masjid besar dan setiap tahun tidak pernah sama, alias berbeda-beda masjid demi mengurangi kejenuhan dan mencoba mengobservasi terhadap masjid baru.

Kriteria masjid yang dipilih adalah masjid yang ramah anak. Meskipun masjid yang menjadi tujuan adalah masjid besar, akan tetapi jika pengelolanya tidak mengizinkan atau kurang ramah terhadap perilaku anak=anak, maka tidak direkomendasikan sebagai rangakaian safari masjid. Hampir semua masjid besar di Bogor telah menjadi tempat belajar anak-anak, sehingga para guru berencana memulai lembaran baru diluar kota sebagai bentuk pembelajaran terhadap siswa.

***

Sudah 5 bulan yang lalu, saat rapat tahunan sekolah, dilangsungkan pemilihan ketua panitia dari setiap acara. Kebetulan, tahun ini bu Nurul yang menjadi ketua pelaksana acara sanlat Ramadhan sekolah. Memasuki bulan Sya’ban, bu Nurul belum yang diamanahkan menjadi ketua jua membuat pertemua dengan guru-guru terkait persiapan acara yang akan dilangsungkan pada bulan Ramadhan. Hal tersebut belum dilakukannya dikarenakan kesibukan sekolah dan keikut sertaan bu Nurul dalam beberapa rangkaian acara lainnya.

Mendekati hari-H pelaksanaan, rapat kepanitiaan baru dibentuk dan baru dibahas secara dadakan. Banyak poin yang belum terbahas dan kendala-kendala menjelang dimulainya acara, mulai dari pencairan dana proposal, susunan acara, transportasi, perizinan masjid dan persiapan lainnya. Ragam kegiatan yang variatif, membuat bu Nurul lupa akan tugasnya sebagai ketua pelaksana sanlat.

Alhasil, dengan dana yang terkumpul seadanya dari sumbangan siswa dan kas sekolah, ditentukanlah destinasi perjalanan yaitu Masjid Raya Bandung yang lokasinya disebelah Alun-Alun Bandung. Kebetulan bu Nurul orang asli Bandung dan sebagian besar teman sekolahnya adalah pengurus DKM masjid yang dituju, diizinkanlah mereka untuk membuat acara di Masjid yang jaraknya cukup jauh tersebut. Adapun perizinan yang sebelumnya menggunakan surat dan amplop, kali ini bu Nurul mengkonfirmasi via telepon dan e-mail kepada temannya di Bandung.

Setelah siap dengan rangkaian acara yang telah disepakati bersama, bu Nurul merasa sedikit lega demi terlaksananya acara nanti. Terlepas nanti akan terdapat kekurangan, bu Nurul dengan sigap mencatat segala kekurangan yang nanti akan terjadi sekaligus bertanya=tanya kepada guru senior yang tahun=tahun sebelumnya menjadi ketua panitia sanlat sekolah.

H-3, anak-anak disosialisasikan terkait acara sanlat dengan segala macam persiapan dan perbekalan yang wajin dibawa. Untuk melatih kemandirian, seluruh siswa direncanakan berangkat dengan menggunakan bis umum dengan biaya transport masing-masing. Tentu saja pemberangkatan dilakukan secara bersama-sama dari kelas 7 sampai kelas 9.

***

Sesuai dengan perencanaan para guru, selasa pagi seluruh siswa berkumpul di area terminal dengan segala perlengkapan masing-masing. Ada yang membawa tas ransel, ada juga yang membawa koper. Pemberangkatan menggunakan 2 bis dengan didampingi guru di setiap bis. Tiba di Bandung, anak-anak melakukan sesi orientasi bersama pihak masjid dan melakukan pemabagian spot istirahat. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari 1 malam tersebut mendapat kesan positif dari anak-anak.

Selama kegiatan berlangsung, sesekali siswa diajak melakukan outbound-low impact di sekitar alun-alun. Dilanjutkan dengan games dan rangkaian acara mabit. Tuntutan melakukan shaum dibulan Ramadhan tidak menciutkan semangat siswa selama sanlat berlangsung.

Buka puasa, makan malam dan sahur dilakukan bersama-sama pihak DKM yang ramah. Bu Nurul merasa senang karena teman-teman sekolahnya dulu bersikap ramah terhadap siswa, melebihi ekspetasi yang ia bayangkan. Meskipun terkantuk-kantuk, seluruh siswa tetap mengikuti instruksi yang diberikan sampai acara selesai.

Acara ditutup dengan rihlah ke pementasan Saung Udjo untuk menyaksikan pertunjukan angklung dan tarian daerah setelah itu mereka menuju terminal Cicaheum lalu naik bis kembali menuju Bogor. dan pulang kembali dengan menggunakna bis. Karena diperjalanan macet sampai waktu maghrib, mereka melakukan buka bersama didalam bis dan shalat fardhu maghrib sambil duduk. Setibanya di terminal, sebagian siswa ada yang langsung di jemput ada juga yang pulang sendiri menuju rumahnya. Sebelum dibubarkan, walikelas mengingatkan kepada seluruh siswa untuk melakukan shalat tarawih secara munfarid dirumah masing-masing. Terlepas mereka lelah/mengeluh sesampainya dirumah nanti, guru-guru berharap seluruh siswa dapat melakukan instruksi terakhir tersebut.

***

Selesai melaksanakan acara sanlat yang luar biasa, seluruh panitia melakukan rapat evaluasi demi membahas kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi selama acara berlangsung. Beberapa guru menegur bu Nurul dengan santun terkait persiapan yang terlalu singkat. Mereka berharap ketua panitia dalam acara apapun lebih bertanggungjawab terhadap amanahnya. Dalam kesempatan tersebut, bu Nurul meminta maaf atas segala kekurangan yang dimilikinya.

Banyak pelajaran yang dapat diambil hikmahnya, diantaranya adalah tentang tanggungjawab dan persiapan sebelum melakukan acara besar. Hal ini dimaksudkan agar hasilnya lebih maskimal. Bu Nurul sebagai ketua pantia mendapatkan pelajaran yang sangat besar dalam kehidupannya dan berikrar untuk tidak mengulangi kesalahannya tersebut pada acara yang akan datang.


Selesai…


#cerpen #cerpenorisinil #orisinil #1000cerpen #hobi #bogor #penulis #fiksi #imajinasi #mimpi #kreatif #karya #inovatif #dhinar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar