Senin, 27 Juni 2016

Cerpen 8 Misteri Boneka Gayo

Cerpen 8 Misteri Boneka Gayo

Pekan lalu, sekolah Mufid menerima kiriman barang dari seseorang yang tidak diketahui asal-usulnya. Siswa yang tengah bermain ketika istrirahat, langsung berkumpul menuju paket yang dibawakan oleh jasa pengirim. Tidak diketahui pengirimnya, akan tetapi alamat yang dituju adalah alamat jelas sekolah mereka.

Pak guru yang menerima paket misterius tersebut, awalnya ragu untuk membuka dikarenakan ketidakjelasan pengirim, akan tetapi berhubung anak-anak mendukung Pak guru untuk membuka untuk menepis rasa penasaran mereka, Pak guru mengambil tindakan membuka untuk melihat isi didalam bingkisan yang baru saja diterima tersebut, dikhawatirkan isinya adalah bom. Didepan murid-murid, pak guru membuka lakban secara perlahan dengan sangat rapi, setelah terbuka, Mufid diminta mengambil isinya dan ternyata kiriman itu adalah sebuah boneka.

Boneka yang dipegang Mufid saat itu tidak seperti boneka pada umumnya. Boneka biru ukuran setengah meter dengan rambut berwarna hitam dan mata berwarna merah, sempat membuat beberapa teman Mufid merinding dibuatnya. Dibalik boneka tersebut tersimpan sebuah surat singkat dari pengirim yang dibacakan dengan lantang oleh Mufid,

“simpan boneka gayo ini disekolah, maka ia akan menemani kalian”

Seketika seluruh siswa berteriak ketakutan. Sebagian siswa meminta agar boneka itu dibuang karena bentuknya menakutkan, sebagian siswa yang lain mempertanyakan tentang arti nama ‘gayo’ serta mengecek pengirim paket misterius tersebut dan Mufid memberikan boneka tersebut kepada Pak guru demi mendapatkan kebijakan jalan tengah yang dapat disepakati bersama.

“sebenarnya Pak guru tidak tahu siapa yang mengirim paket ini, akan tetapi alangkah lebih baiknya jika kita terima dan memajang boneka ini didalam kelas”

Tidak ada yang aneh dengan boneka tersebut. Bentuknya yang cukup menyeramkan dan pesan singkat yang hadir bersamaan dengan boneka tersebut menambah kesan mistis bagi siapapun yang melihatnya.

***

Satu hari berlalu, keadaan kelas berlangsung seperti biasa, tidak terjadi apa-apa. Hanya beberapa anak yang ketakutan ketika melihat boneka tersebut. Bagi sebagian siswa yang penakut, kehadiran boneka tersebut justru meresahkan, tidak jarang siswi menangis karena merasa diperhatikan oleh boneka gayo.

Mufid yang masih penasaran, menyelidiki sendiri tentang arti boneka gayo dan mencari tahu siapa yang mengirimkan boneka tersebut. Sepulang sekolah, Mufid tidak langsung kerumah, melainkan menuju jasa pengiriman untuk mencari informasi yang mengirim boneka tersebut.

Usut punya usut, ternyata yang mengirim boneka tersebut adalah sebuah panti asuhan yang beberapa bulan lalu telah diberikan sumbangan dari kegiatan bakti sosial sekolah. Seorang anak perempuan pemilik boneka tersebut memberikannya kepada sekolah sebagai bentuk rasa syukur, namun sayangnya anak tersebut sudah dikabarkan meninggal dunia karena sakit leukemia akut. Boneka tersebut menambah kesan horror bagi siapapun yang mengetahui kebenarannya.

***

Pada hari kedua, kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan. Awalnya gambar karya siswa disebelah boneka tersebut tiba-tiba jatuh, memecahkan bingkai kaca yang menghiasnya. Tentu saja hal ini membuat sebagian siswa panik. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba beberapa kursi bergeser dengan sendirinya, menambah kesan mistis didalam kelas.

Seorang anak langsung membanting boneka tersebut karena panik dan menyangkal bahwa semua kejadian aneh tersebut datang karena ulah boneka tersebut. Melihat keributan di kelas, Pak guru menenangkan seluruh siswa dan meminta untuk duduk tenang didalam kelas. Sambil mendengarkan instruksi guru, Mufid mengacungkan tangan meminta izin untuk memberikan informasi yang ia ketahui kepada teman-temannya. Setelah dipersilahkan, Mufid berdiri didepan kelas menjelaskan semuanya.

“Boneka tersebut dikirim oleh seorang anak perempuan dari panti asuhan yang telah kita kunjungi beberapa bulan lalu. Aku tidak sempat berterimakasih kepadanya karena anak tersebut sudah meninggal dunia, anak tersebut sakit leukemia. Alangkah baiknya jika kita memberikan boneka ini kepada orang yang ahli, dikhawatirkan membawa celaka untuk kita.”

Semua siswa setuju dengan pendapat Mufid. Ketika sekolah hendak dipulangkan, saat pembacaan do’a pulang, tiba-tiba pintu kelas tertutup rapat dan terkunci, begitupun dengan jendela-jendela disekitar kelas. Seketika anak-anak menjerit ketakutan.

Tanpa berfikir panjang, Pak guru yang ikut terjebak didalam kelas langsung memecahkan kaca jendela dan mengambil kursi untuk mengevakuasi siswa untuk keluar sekolah. Siang itu suasana kelas menjadi riuh dan mencekam. Bayangan-bayangan hitam bertebaran disetiap sudut sekolah. Pak guru menyarankan anak-anak untuk tetap berdzikir serta membaca hafalan surat demi menenangkan hati mereka.

Para orang tua yang menunggu kepulangan anak-anak mereka merasa terkejut dengan keriuhan yang terjadi disekolah. Segera mereka menelepon polisi dan ambulan untuk memeriksa apa yang terjadi, sebagian orang tua masuk ke dalam sekolah untuk menyelamatkan siswa menuju tempat yang aman.

Dalam keriuhan tersebut, Mufid sambil melantunkan dzikir yang tiada henti-hentinya, segera mengambil boneka gayo tersebut dan membawanya keluar sekolah. Boneka yang umumnya benda mati, saat itu berbeda dari biasanya, boneka gayo terus bergetar, bergerak dan mencoba menghindar dari genggaman Mufid.

15 menit berlalu, seluruh siswa dan guru sudah terevakuasi menuju halaman sekolah, polisi dan ambulan berdatangan dan dengan sigap membantu menenangkan siswa yang menangis. Mufid yang membawa boneka tersebut, berhasil memberikannya kepada polisi untuk diperiksa lebih lanjut, terlebih lagi paranormal turut membantu menenangkan jin yang merasuki boneka gayo tersebut.

Hari itu benar-benar diluar dugaan, hal besar terjadi begitu saja. Sungguh sangat menyeramkan menerima barang yang tidak ketahui asal-usulnya. Beberapa yang siswa yang masih shock, izin tidak masuk untuk beberapa hari untuk menenangkan perasaan mereka.

Mufid yang masih penasaran atas semua yang terjadi, menanyakan kabar boneka gayo kepada pihak polisi. Ternyata boneka tersebut sudah disegel agar tidak bisa menakuti orang lain kembali. Pak guru dan segenap tim yang menerima paket tersebut, meminta maaf atas semua peristiwa yang terjadi.

Keesokan harinya, siswa yang masuk kesekolah membantu merapikan kelas dan sekolah yang berantakan akibat peristiwa ghaib yang berlalu. Suasana pada hari itu sudah tenang layaknya hari-hari pada biasanya. Dalam hati, mereka terus berdzikir agar senantiasa dilindungi Allah swt. dari ancaman jin yang mengusik mereka. Makna ‘gayo’ itu sendiri, tidak ada satupun yang tahu definisinya.

Selesai…

#dhinar #cerpen #cerpenorisinil #orisinil #1000cerpen #hobi #bogor #penulis #fiksi #imajinasi #mimpi #kreatif #karya #inovatif 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar