Cerpen 8 Misteri Boneka Gayo
Pekan lalu, sekolah Mufid menerima kiriman barang dari seseorang
yang tidak diketahui asal-usulnya. Siswa yang tengah bermain ketika istrirahat,
langsung berkumpul menuju paket yang dibawakan oleh jasa pengirim. Tidak diketahui
pengirimnya, akan tetapi alamat yang dituju adalah alamat jelas sekolah mereka.
Pak guru yang menerima paket misterius tersebut, awalnya ragu
untuk membuka dikarenakan ketidakjelasan pengirim, akan tetapi berhubung
anak-anak mendukung Pak guru untuk membuka untuk menepis rasa penasaran mereka,
Pak guru mengambil tindakan membuka untuk melihat isi didalam bingkisan yang
baru saja diterima tersebut, dikhawatirkan isinya adalah bom. Didepan murid-murid,
pak guru membuka lakban secara perlahan dengan sangat rapi, setelah terbuka,
Mufid diminta mengambil isinya dan ternyata kiriman itu adalah sebuah boneka.
Boneka yang dipegang Mufid saat itu tidak seperti boneka pada
umumnya. Boneka biru ukuran setengah meter dengan rambut berwarna hitam dan
mata berwarna merah, sempat membuat beberapa teman Mufid merinding dibuatnya. Dibalik
boneka tersebut tersimpan sebuah surat singkat dari pengirim yang dibacakan
dengan lantang oleh Mufid,
“simpan boneka gayo ini disekolah, maka ia akan menemani
kalian”
Seketika seluruh siswa berteriak ketakutan. Sebagian siswa
meminta agar boneka itu dibuang karena bentuknya menakutkan, sebagian siswa
yang lain mempertanyakan tentang arti nama ‘gayo’ serta mengecek pengirim paket
misterius tersebut dan Mufid memberikan boneka tersebut kepada Pak guru demi
mendapatkan kebijakan jalan tengah yang dapat disepakati bersama.
“sebenarnya Pak guru tidak tahu siapa yang mengirim paket
ini, akan tetapi alangkah lebih baiknya jika kita terima dan memajang boneka
ini didalam kelas”
Tidak ada yang aneh dengan boneka tersebut. Bentuknya yang
cukup menyeramkan dan pesan singkat yang hadir bersamaan dengan boneka tersebut
menambah kesan mistis bagi siapapun yang melihatnya.
***
Satu hari berlalu, keadaan kelas berlangsung seperti biasa,
tidak terjadi apa-apa. Hanya beberapa anak yang ketakutan ketika melihat boneka
tersebut. Bagi sebagian siswa yang penakut, kehadiran boneka tersebut justru meresahkan,
tidak jarang siswi menangis karena merasa diperhatikan oleh boneka gayo.
Mufid yang masih penasaran, menyelidiki sendiri tentang arti
boneka gayo dan mencari tahu siapa yang mengirimkan boneka tersebut. Sepulang sekolah,
Mufid tidak langsung kerumah, melainkan menuju jasa pengiriman untuk mencari
informasi yang mengirim boneka tersebut.
Usut punya usut, ternyata yang mengirim boneka tersebut
adalah sebuah panti asuhan yang beberapa bulan lalu telah diberikan sumbangan
dari kegiatan bakti sosial sekolah. Seorang anak perempuan pemilik boneka tersebut
memberikannya kepada sekolah sebagai bentuk rasa syukur, namun sayangnya anak
tersebut sudah dikabarkan meninggal dunia karena sakit leukemia akut. Boneka tersebut
menambah kesan horror bagi siapapun yang mengetahui kebenarannya.
***
Pada hari kedua, kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan. Awalnya
gambar karya siswa disebelah boneka tersebut tiba-tiba jatuh, memecahkan
bingkai kaca yang menghiasnya. Tentu saja hal ini membuat sebagian siswa panik.
Bersamaan dengan itu, tiba-tiba beberapa kursi bergeser dengan sendirinya,
menambah kesan mistis didalam kelas.
Seorang anak langsung membanting boneka tersebut karena panik
dan menyangkal bahwa semua kejadian aneh tersebut datang karena ulah boneka
tersebut. Melihat keributan di kelas, Pak guru menenangkan seluruh siswa dan
meminta untuk duduk tenang didalam kelas. Sambil mendengarkan instruksi guru,
Mufid mengacungkan tangan meminta izin untuk memberikan informasi yang ia
ketahui kepada teman-temannya. Setelah dipersilahkan, Mufid berdiri didepan
kelas menjelaskan semuanya.
“Boneka tersebut dikirim oleh seorang anak perempuan dari
panti asuhan yang telah kita kunjungi beberapa bulan lalu. Aku tidak sempat
berterimakasih kepadanya karena anak tersebut sudah meninggal dunia, anak
tersebut sakit leukemia. Alangkah baiknya jika kita memberikan boneka ini
kepada orang yang ahli, dikhawatirkan membawa celaka untuk kita.”
Semua siswa setuju dengan pendapat Mufid. Ketika sekolah
hendak dipulangkan, saat pembacaan do’a pulang, tiba-tiba pintu kelas tertutup
rapat dan terkunci, begitupun dengan jendela-jendela disekitar kelas. Seketika
anak-anak menjerit ketakutan.
Tanpa berfikir panjang, Pak guru yang ikut terjebak didalam
kelas langsung memecahkan kaca jendela dan mengambil kursi untuk mengevakuasi
siswa untuk keluar sekolah. Siang itu suasana kelas menjadi riuh dan mencekam. Bayangan-bayangan
hitam bertebaran disetiap sudut sekolah. Pak guru menyarankan anak-anak untuk
tetap berdzikir serta membaca hafalan surat demi menenangkan hati mereka.
Para orang tua yang menunggu kepulangan anak-anak mereka
merasa terkejut dengan keriuhan yang terjadi disekolah. Segera mereka menelepon
polisi dan ambulan untuk memeriksa apa yang terjadi, sebagian orang tua masuk
ke dalam sekolah untuk menyelamatkan siswa menuju tempat yang aman.
Dalam keriuhan tersebut, Mufid sambil melantunkan dzikir yang
tiada henti-hentinya, segera mengambil boneka gayo tersebut dan membawanya keluar
sekolah. Boneka yang umumnya benda mati, saat itu berbeda dari biasanya, boneka
gayo terus bergetar, bergerak dan mencoba menghindar dari genggaman Mufid.
15 menit berlalu, seluruh siswa dan guru sudah terevakuasi
menuju halaman sekolah, polisi dan ambulan berdatangan dan dengan sigap
membantu menenangkan siswa yang menangis. Mufid yang membawa boneka tersebut,
berhasil memberikannya kepada polisi untuk diperiksa lebih lanjut, terlebih
lagi paranormal turut membantu menenangkan jin yang merasuki boneka gayo
tersebut.
Hari itu benar-benar diluar dugaan, hal besar terjadi begitu
saja. Sungguh sangat menyeramkan menerima barang yang tidak ketahui
asal-usulnya. Beberapa yang siswa yang masih shock, izin tidak masuk untuk
beberapa hari untuk menenangkan perasaan mereka.
Mufid yang masih penasaran atas semua yang terjadi,
menanyakan kabar boneka gayo kepada pihak polisi. Ternyata boneka tersebut
sudah disegel agar tidak bisa menakuti orang lain kembali. Pak guru dan segenap
tim yang menerima paket tersebut, meminta maaf atas semua peristiwa yang
terjadi.
Keesokan harinya, siswa yang masuk kesekolah membantu
merapikan kelas dan sekolah yang berantakan akibat peristiwa ghaib yang
berlalu. Suasana pada hari itu sudah tenang layaknya hari-hari pada biasanya. Dalam
hati, mereka terus berdzikir agar senantiasa dilindungi Allah swt. dari ancaman
jin yang mengusik mereka. Makna ‘gayo’ itu sendiri, tidak ada satupun yang tahu
definisinya.
Selesai…
#dhinar #cerpen #cerpenorisinil #orisinil #1000cerpen #hobi #bogor
#penulis #fiksi #imajinasi #mimpi #kreatif #karya #inovatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar